Warning! Cuaca Buruk Melanda Kaltara, Longsor dan Banjir Jadi Atensi

benuanta.co.id, TARAKAN – Longsor yang terjadi pada Senin, 26 September 2022 kemarin salah satunya diakibatkan oleh hujan yang cukup lebat.

Forecaster BMKG Tarakan, Ida Bagus menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan informasi terkait cuaca di wilayah Kaltara. Potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dapat terjadi pada sore, malam hingga dini hari.

“Dapat disertai kilat dan petir maupun angin kencang ini dapat disebut juga dengan cuaca ekstrem,” sebutnya, Selasa (27/9/2022).

Perkiraan cuaca ini dapat berlangsung hingga Rabu, 28 September 2022 esok. Adapun wilayah yang dapat terdampak Sei Manggaris, Sekatak, Tulin Onsoi, Tana Lia, Tarakan, Bunyu, Lumbis, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir, Peso Hilir, Sembakung Atulai, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Utara, Nunukan, Tanjung Selor dan sekitarnya.

Baca Juga :  Orang Tua harus Waspada, LGBT di Tarakan Merambah Dunia Pendidikan  

“Masyarakat dimohon untuk waspada terhadap adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan sedang, lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan, Yosep menjelaskan bahwa pihaknya mengeluarkan imbauan agar masyarakat Tarakan yang bermukim di dataran tinggi agar dapat berhati-hati dan waspada.

“Kami sudah mendapatkan informasi dari BMKG dalam tiga hari ke depan ini curah hujannya cukup tinggi, jadi yang berada di gunung rumahnya bisa mengungsi lah dulu kalau dirasa mengkhawatirkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Kaleidoskop 2024: Pencari Kerja di Tarakan Meningkat

Ia menguraikan terdapat beberapa titik yang menjadi perhatian dimungkinkan terjadi longsor, seperti di daerah Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan Kampung Satu Skip.

Lebih lanjut, Yosep menuturkan pihaknya juga meminta masyarakat waspada terhadap banjir yang saat ini belum dapat dituntaskan di Tarakan.

“Ini dipengaruhi juga sama pasang surut air laut, apalagi saat terjadi hujan deras, bersamaan dengan air pasang tinggi. Tapi, sifat banjir di Tarakan genangan tetap sementara,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jelang Nataru, BPOM Tarakan Awasi Peredaran Produk Pangan

Saat ini BPBD juga memiliki program stimulan yang digunakan untuk memberikan bantuan berupa bahan bangunan kepada masyarakat terdampak longsor. Pihaknya juga mengupayakan untuk terus berkoordinasi dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk membantu yang sifatnya permanen.

“Masyarakat itu kadang perlu cepat, sedangkan pemerintah harus melalui proses, jadi masyarakat diminta mengungsi dulu. Surat dan barang berharga juga segera diamankan. Sehingga tidak menimbulkan kerugian yang semakin besar,” tutupnya.(*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *