benuanta.co.id, TARAKAN – Perayaan festival pawai dan Irau Tengkayu yang akan digelar pada 6 hingga 8 Oktober 2022 mendatang, belum membuat sekolah-sekolah bersikap antusias untuk meramaikan kegiatan ini.
Sebab hingga Jumat (23/9/2022) kemarin dari 58 SD dan 14 SMP di Tarakan, tercatat hanya tercatat 5 sekolah yang siap untuk mengambil peran dalam kegiatan pawai.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Budiono mengatakan bahwa pada Jumat kemarin pihaknya sudah melakukan rapat bersama jajaran pendidikan di Disdikbud Kota Tarakan guna membahas persiapan festival pawai dan Irau Tengkayu yang akan digelar diawal bulan depan.
“Ya kami selaku koordinator untuk lomba-lomba tradisional panjat pinang. Kalau selaku peserta Iraw, kami juga akan tampil mewakili Dinas Pendidikan dengan menggunakan mobil hias. Tapi kami minta juga minta kerja samanya sekolah-sekolah juga berpartisipasi aktif dalam mengikuti pawai nanti,” ujar Budiono kepada benuanta.co.id Sabtu (24/9/2022).
Diungkapkannya saat pelaksanaan rapat evaluasi yang digelar dalam Gedung Serbaguna Pemkot Tarakan beberapa waktu lalu
Budiono baru mengetahui bahwa ternyata partisipasi sekolah di Kota Tarakan masih kurang
Sehingga pihaknya ingin agar sekolah-sekolah dapat aktif terutama untuk mengisi kuota sepeda hias dan pejalan kaki saat pawai nanti.
“Kami minta kepala sekolah untuk menggerakkan siswanya, karena sekolah-sekolah yang ikut pawai sampai sekarang masih dibawah angka 5 sekolah. Padahal jumlah SD dan SMP di Tarakan sangat banyak, makanya kami imbau, ini kami buatkan edaran ke kepala sekolah untuk aktif, karena sekolah kita banyak, paling tidak sebagian besar peserta dari dinas pendidikan. Kami mau semua sekolah ikut, negeri dan swasta,” tegasnya.
Lebih jauh Budiono mengatakan pihaknya telah mengimbau secara langsung kepada kepala sekolah lewat Surat Edaran (SE) agar dapat mengambil peran dalam pawai, namun hal ini belum jua ditindaklanjuti.
Tetapi, lanjut Budiono sekolah-sekolah masih memiliki waktu untuk mempersiapkan siswanya untuk mengikuti festival pawai nanti.
“Tentu harapannya semua sekolah ikut. Sekolah-sekolah yang sudah terdaftar itu dari rata-rata ikut sepeda hias. Kalau tarian massal itu dihandle Dinas Pariwisata, tapi tetap penarinya itu dari sekolah,” tutupnya.(*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli