benuanta.co.id, Sulsel – Aspirasi demonstran yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Makassar, akhirnya ditindaklanjuti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel).
Sebab pascakenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pusat 3 September lalu, gelombang aksi unjuk rasa di Kota Makassar dari berbagai aliansi terus berlangsung.
Aspirasi penolakan kenaikan harga BBM itu disampaikan langsung Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari ke Komisi VII DPR RI, Selasa kemarin (20/9/2022).
Tidak sendiri, Andi Ina didampingi Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzzayyin Arif, serta Anggota lainnya, yakni, Andi Januar Jaury, Rismawati Nyampa, Andi Anwar Purnomo, Husmaruddin, Usman Lonta, Andi Nurhidayati, Vonny Ameliani Suardi, Muh. Syarif dan Azhar Arsyad.
Selain delegasi DPRD Sulsel, juga hadir dari perwakilan mahasiswa, KNPI, sayap ormas, aliansi buruh dan ojek online (Ojol) se-Sulawesi Selatan .
Rombongan tersebut diterima langsung anggota DPR RI daerah pemilihan Sulsel, antaranya, Andi Ridwan Wittiri, Amir Uskara, Aliyah Mustika Ilham dan Andi Yuliani Paris.
Andi Ina mengatakan, tujuan dari pertemuan ini, agar dapat membawa harapan dari masyarakat Sulawesi Selatan yang dapat diteruskan kepada pemerintah pusat, dan dapat terealisasikan.
“Hari ini kami bersama Teman- teman anggota dan juga Beberapa elemen dari masyarakat Sulawesi Selatan, adik-adik mahasiswa dan aliansi – aliansi lainnya datang ke DPR RI untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan,” kata Andi Ina.
Menurut Legislator dari fraksi Golkar ini, bahwa kenaikan harga BBM memiliki dampak terhadap perekonomian masyarakat. Hanya saja kewenangan kenaikan tersebut merupakan gawean dari pemerintah pusat.
Sehingga aspirasi penolakan kenaikan harga BBM ini, DPRD Sulsel sifatnya hanya mengawal agar dapat dipertimbangkan kembali oleh pemerintah pusat.
“Hari ini kita datang ke DPR RI untuk kemudian Bagaimana teman-teman di DPR RI ini juga melanjutkan apa yang menjadi inspirasi semuanya dari masyarakat Sulawesi Selatan, terima kasih,” sambung Andi Ina.
Sementara itu, perwakilan buruh dari Sulsel menekankan bahwa kenaikan harga BBM sangat memberatkan. “Kenaikan BBM itu sangat memberatkan para buruh, karena sudah ada UU Cipta Kerja, ditambah dengan kenaikan BBM tentu semakin memberatkan kami para buruh,” imbuhnya.(*)
Reporter: Akbar
Editor: Ramli