benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Tidak hanya Pandemi Covid-19, kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) ternyata juga cukup mengkhawatirkan di Kabupaten Tana Tidung (KTT). Pasalnya, dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) KTT, di sepanjang tahun 2022 sudah terdapat belasan kasus DBD yang ditemui.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes KTT, Hana Juniar mengatakan sudah ada 15 kasus DBD yang masuk di sepanjang tahun ini.
“15 kasus ini tersebar di beberapa Kecamatan yang ada, seperti Desa Sesayap ada 7 kasus, kemudian Desa Sengkong yang mencapai 4 kasus dan sisanya menyebar di beberapa desa lain,” kata Hana, Rabu 06 April 2022.
Guna mencegah menyebarnya DBD ini, Hana mengungkapkan pihaknya telah melakukan penyemprotan fogging di beberapa wilayah, khususnya lingkungan sekolah, karena lingkungan Sekolah dianggap sangat berpotensi tinggi untuk penyebaran DBD.
“Terutama Sekolah Dasar (SD) karena banyak anak-anak dan rata-rata yang terkena DBD ini memang merupakan anak-anak,” ujarnya.
Hana mengungkapkan, pelaksanaan fogging bukan hanya dilakukan di kawasan penemuan kasus, tetapi sudah naik ke daratan, karena sebagai antisipasi supaya jumlah kasus tidak semakin banyak.
“Abatenisasi tetap jalan, kami drop ke puskesmas nanti mereka yang membagikan. Dan masyarakat sudah mendapatkannya, sehingga bisa langsung menaburnya ke tempat penampungan air,” bebernya.
Penemuan kasus DBD kebanyakan di kawasan yang masyarakatnya masih menampung air hujan untuk kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu Hana juga mengimbau agar masyarakat KTT dapat melaksanakan 3M plus.
“Penyebaran DBD ini kan melalui nyamuk, jadi kita harus membersihkan tempat-tempat yang berpotensi untuk nyamuk berkembak biak, seperti menguras Bak air, mengubur barang tidak terpakai, menutup rapat tempat penampungan, menanam tanaman pengusir nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur,” imbuhnya
Jika orang tua menemui ciri-ciri DBP pada anak, Hana pun mengimbau untuk segera melaporkannya ke petugas kesehatan terdekat.
“Harus dikenali ciri-cirinya, jadi orang tua juga harus banyak-banyak searching mengenai DBD ini, agar tidak terlambat penanganannya,” tutupnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori Nusa