KM 21 Tenggelam, Diduga Akibat Tabrak Bangkai Kapal 

benuanta.co.id, BULUNGAN – Mendapati laporan adanya kapal yang tenggelam, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tanjung Selor, Direktorat Polairud Polda Kaltara, Polres Bulungan dan Kodim 0903/Bulungan turun ke lokasi kejadian di Sungai Kayan Desa Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah.

Plh UPP Kelas 2 Tanjung Selor, Mulyono menuturkan kejadian tenggelamnya Kapal Motor (KM) 21 dikarenakan menabrak bangkai kapal sesuai keterangan juragan KM 21. Sehingga menyebabkan bodi kapal mengalami kebocoran.

Baca Juga: Kapal Pengangkut Mobil Tengelam di Sungai Salimbatu

“Diperkirakan menabrak bangkai kapal yang sejak lama sudah ada di sungai ini,” ucap Mulyono kepada benuanta.co.id, Jumat 14 Januari 2022.

Baca Juga :  Sudah Surut, Banjir di Sekatak Sempat Rendam Rumah Warga di Pinggir Sungai

Mulyono mengatakan, jika jalur yang menjadi lokasi tenggelamnya KM 21 itu jarang sekali dilalui oleh kapal. Namun karena alur sungai yang biasanya dilalui semakin dangkal, membuat kapal mulai bergeser ke jalur yang lain.

Proses evakuasi pun terus berjalan, muatan yang ada di KM 21 sebagian besar telah dipindahkan ke kapal lain yang datang membantu evakuasi. Lanjutnya, setidaknya terdapat 2 kapal yang datang membantu mengapit kanan kiri bodi KM 21 ini.

“Hanya saat ini ada 2 unit mobil belum bisa terangkat. Kita belum tahu evakuasi sampai kapan karena kondisi air juga semakin pasang, perkiraan pemilik kapan itu sampai 5 hari,” jelasnya.

Baca Juga :  BMKG Perkirakan Hujan dengan Intensitas Tinggi Terjadi di Bulungan

Mulyono menjelaskan, teknik yang dilakukan dalam mengevakuasi kapal kayu ini memakai drum kosong. Selain mencegah kapal semakin tenggelam juga bisa digunakan untuk mengangkat kapal sembari mencari cara dan alat yang tepat.

“Ini pakai drum sebagai penahan, beruntung dari insiden tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian material saja, tujuannya ke Tarakan,” paparnya.

Langkah sigap pemilik kapal dan kru kapal langsung menghubungi kapal yang ada di Tanjung Selor. Sehingga keberadaan kapal langsung di ketahui dan segera diambil tindakan. Disinggung soal apakah ada kelebihan muatan, pihaknya melihat sudah sesuai standar.

“Kalau kelebihan muatan sendiri tidak mungkin, ini asli faktor alam dengan menabrak bangkai kapal yang ada di dasar sungai. Kami belum temukan adanya kelalaian tapi akan tetap kami panggil untuk diperiksa,” tuturnya.

Baca Juga :  Sudah Surut, Banjir di Sekatak Sempat Rendam Rumah Warga di Pinggir Sungai

Sementara itu Direktur Polairud Polda Kaltara Kombes Pol Bambang Wiriawan mengatakan kedepannya supaya tidak terjadi hal serupa, pihaknya bersama UPP akan memasang tanda atau rambu. Agar jalur tersebut tidak dilalui oleh kapal dan speedboat baik dari Tarakan maupun dari Tanjung Selor.

“Kita akan membuat tanda supaya semua orang tahu disini ada bangkai kapal. Tanda peringatan ini juga agar kapal dan speedboat berhati-hati,” singkatnya. (*) 

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *