benuanta.co.id, TARAKAN – Terhitung 5 hari sudah kepergian N yang mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri. N selain meninggalkan suaminya juga anaknya yang masih berusia 6 tahun.
Sang anak kerap kali memanggil-manggil ibunya karena anak seusia ini belum memahami keadaan yang menimpa keluarganya.
“Manggil-manggil mama gitu, dia terbiasa ada mamanya karena mamanya begitu dipanggil menyahut kan,” kata Zulkia, kakak kandung dari N saat ditemui oleh benuanta.co.id, Senin (27/12/2021).
Menurutnya, anak tersebut memiliki potensial dalam pembelajaran. Anak korban termasuk ke dalam anak yang cerdas karena sering diajari membaca semasa ibunya masih bersamanya.
“Anaknya kalau pelajaran hebat, pintar. Tapi, yang ngajarin memang mamanya saja, misalnya saya ngasih pertanyaan atau soal dianya gak mau jawab,” tuturnya.
“Kalau sama mamanya mau, misal mamanya sebut huruf dia eja, bahasa Inggris, warna-warna sudah tau, hitung-hitungan juga sudah tau,” sambung perempuan yang akrab disapa julak tersebut.
Zulkia khawatir ke depannya saat anak tersebut mulai masuk sekolah tak mampu menjawab pertanyaan dari guru maupun temannya.
“Cuma gimana kalau sekolah, gurunya yang bertanya karena maunya cuma sama mamanya,” tukasnya.
Namun, dibalik kecerdasan anak tersebut, dalam bertutur ia belum terlalu sempurna dalam malafalkan suatu ungkapan.
“Kadang kalau minta sesuatu tidak lengkap, misal minta susu dia cuma bilang susu saja, jadi tidak bisa mengucapkan kalimat panjang,” ucapnya.
Keseharian anak tersebut, dilanjutkan Zulkia memang bersama dirinya namun lebih akrab ke ayahnya.
“Tapi akrabnya sama bapaknya kalau ada bapaknya, kan bapaknya kerja, sama saya kurang akrab,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli
