benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung, targetkan pemasangan aliran listrik baru ke desa-desa yang belum teraliri listrik tahun 2022 mendatang.
Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT), Ibrahim Ali menjelaskan saat ini masih ada beberapa desa yang belum mendapatkan fasilitas listrik. Melihat kondisi itu, bupati berkomitmen akan memberikan fasilitas listrik ke semua desa yang ada di KTT.
“Itu salah satu upaya kita. Karena orang-orang pasti bingung jika melihat ada desa yang belum ada listriknya,” kata Ibrahim Ali, Sabtu (18/12/2021).
Ia menambahkan, belum adanya aliran listrik menjangkau ke beberapa desa yang ada di KTT bukanlah disebabkan lambannya kinerja pemerintah sebelumnya. Melainkan dikarenakan kondisi alam dan letak desa dan sumber daya listrik yang masih terbatas.
“Letak Desa-desa yang ada di KTT ini sangat berjauhan, ditambah dengan kondisi alam dan kemampuan PLN sendiri. Karena PLN juga harus mempertimbangan segala kemungkinan saat hendak melakukan penerangan desa,” ujarnya.
“Namun saya sudah bertemu dengan pihak BUMN dan mereka siap kembali membantu kita dalam membukan aliran listrii baru ke desa-desa,” tambahnya.
Hingga kini ada tiga desa yang selalu mengalami kendala terkait listrik. Mulai dari Desa Sengkong, Desa Manjelutung dan Tengku Dacing. Ketiga desa ini tergolong sulit diakses dari pusat pemerintahan.
Berkenaan atas kewenangan yang melalui BUMN, Pemkab Tana Tidung telah melakukan koordinasi dan mendapat respon positif untuk target yang akan direalisasikan.
“Saya sudah berbicara dengan PLN UP3 Kaltara, untuk tahun 2022 ada tiga desa lagi,” jelasnya.
Secara umum, ia mengatakan salah satu janji politik dalam mewujudkan “KTT Terang” yang disampaikan semasa kampanye juga mulai terealisasi sekarang.
Hal itu ditandai dengan penyalaan listrik perdana di tiga desa pada bulan Oktober lalu. Yakni desa Bandan Bikis, desa Bebatu di Kecamatan Sesayap Hilir, kemudian dan desa Balayan Ari di Kecamatan Muruk Rian.
“Penyalaan perdana listrik PLN waktu itu sudah sesuai janji politik kami. Dari tujuh misi yang menghasilkan 10 program, salah satunya adalah KTT Terang,” imbuhnya.
Komunikasi dan koordinasi dengan PLN ke depan juga akan terus diupayakan. Sehingga jaringan listrik segera menjangkau seluruh rumah tangga. Ibrahim menargetkan persoalan ini bisa tuntas pada tahun 2024.
“Semoga di masa pemerintahan saya sekarang, persoalan listrik di 32 desa sudah tuntas semua,” tutupnya. (*)
Reporter : Osarade
Editor : Yogi Wibawa