benuanta.co.id, TARAKAN – Satpolair Polres Tarakan merilis perkembangan penyelidikan kasus dugaan kecelakaan laut yang dialami 3 korban meninggal dunia. Polisi mendalami hasil visum para korban.
Kasat Polair AKP Kamson Sitanggang menerangkan, hasil visum yang kian dinantikan para keluarga korban itu saat ini masih ditangani oleh dokter.
“Hasil visum tidak bisa kami jelaskan. Yang bisa menjelaskan itu hanya dokter yang membidangi (forensik),” kata AKP Kamson Sitanggang pada Jumat sore, 3 Desember 2021.
Lanjut AKP Kamson Sitanggang, hingga kini pihaknya masih berkoordinasi terkait hasil visum ketiga jenazah Agusliansyah, Arfan dan Riski.
Pihak keluarga korban sempat menuturkan adanya luka diduga bekas senjata tajam di bagian kepala korban.
“Hasilnya (visum) sampai saat ini belum ada. Kami akan konfirmasi kembali ke pihak kedokteran,” ucapnya.
AKP Kamson Sitanggang menerangkan bahwa hasil penyelidikan dan berbagai keterangan saksi, disimpulkan kejadian naas tersebut sebagai laka laut.
“Kita simpulkan kejadian penemuan mayat di Tanjung Pasir adalah laka laut yang diduga tubrukan antar speedboat,” ujar belum lama ini.
Namun demikian pihaknya mengakui belum dapat menemukan kedua badan speedboat yang diduga saling bertubrukan.
“Diperkuat dengan temuan beberapa serpihan diantaranya tutup mesin dalam keadaan robek, tas, handphone sebanyak 3 unit, jerigen minyak, blong, udang, bangku speedboat dan uang tunai kurang lebih 5.867.000 ,” kata Kamson.
Ditambah pula hasil penyelidikannya terhadap keterangan saksi yang mendengar suara tubrukan dan suara meminta tolong. Meski begitu, pihak kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap badan speedboat lagi guna penyelidikan lanjutan.
“Kita bersama keluarga korban selalu usahakan mencari. Sudah dicari menggunakan jaring, trawl, kita juga bekerjasama dengan nelayan untuk mencari korban. Kemungkinan sudah tenggelam,” ucapnya.
Kamson pun mengungkapkan, bahwa proses visum jenazah korban menjadi bahan penyelidikannya. Kata dia, proses visum sementara ini masih berlangsung sehingga pihaknya masih menunggu kabar selanjutnya.
“Kita masih menunggu hasil visum dari dokter forensik RSUD Tarakan yang menangani korban. Itu masih dikerjakan, kita sudah meminta,” imbuhnya.
“Tidak dilakukan otopsi hanya visum bagian luar tubuh,” tutup Kamson.(*)
Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli