benuanta.co.id, TARAKAN – Forum Komunikasi Pimpinan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Negeri se-Indonesia menjadi wadah bagi para pimpinan FKIP Negeri untuk berdiskusi dan berbagi ilmu. Kegiatan bermanfaat ini diadakan dua kali dalam setahun.
Kali ini Universitas Borneo Tarakan (UBT) dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan Sela Forum Komunikasi Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri se-Indonesia (Forkom Pimpinan FKIP Negeri se-Indonesia) yang akan dilaksanakan pada 28-31 Oktober 2021 di Swiss Bell Hotel Tarakan sebelum acara puncak yang akan dilaksanakan nantinya.
Panitia Pelaksana yang dipimpin Wakil Dekan 1 Ibrahim, M.Pd dan Wakil Dekan 2 Ridwan, M.Pd telah menyiapkan serangkaian acara diantaranya akan memperkenalkan Batik Tarakan Kalimantan Utara dan Sajian Tarian Adat Tidung agar semua Peserta dari Seluruh Indonesia memiliki kesan yang sangat baik.
Dekan FKIP UBT, dr. Suyadi, S.S., M.Ed. menerangkan tujuan dari forkom ini yaitu untuk membahas isu-isu pendidikan di Indonesia. Nantinya isu-isu yang dibahas akan menjadi output untuk pendidikan guru ke depannya.
“Tujuannya membahas isu-isu pendidikan di Indonesia, kami sebagai dapur calon guru selalu membahas itu, nanti seperti apa jalan keluarnya atau bagaimana ya dari forkom itu sendiri,” jelasnya, Ahad (24/10/2021).
Forkom FKIP se-Indonesia ini selalu konsisten dalam pembahasannya. Diantaranya selalu mengedepankan poin pendidikan Indonesia menyongsong 4.0. Dikatakan Suyadi, bahwa SDM yang terbangun pun bisa menjadi pribadi guru yang dapat memberikan pendidikan kepada anak didik untuk bersaing di tingkat Internasional.
“Iya kami selalu berbasis kepada 4.0 bahkan kami merancang di forum ini mendiskusikan bagaimana ke depan pendidikan bisa bersaing di kancah internasional, kita berdiskusi terus apalagi UBT masih tergolong Universitas yang baru,” sambung dia.
Untuk diketahui, saat ini UBT telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Australia yang berguna untuk melatih calon guru. Terdapat dua kabupaten yang saat ini gurunya telah dilatih sehingga dapat menjalankan kurikulum berbasis literasi dan numerasi, yakni Kabupaten Bulungan dan Malinau.
“Kurikulum kita sudah berbasis literasi dan numerasi, FKIP UBT itu sudah bekerja sama dengan inovasi pemerintah Australia sejak 2018 sudah melatih guru-guru di Bulungan dan Malinau. Kemudian tahun ini Tarakan justru baru mulai,” terang Suyadi.
Suyadi berharap dalam hal ini pemerintah dapat mengambil alih hal ini. Mengingat pemerintah Australia hanya sebagai stimulus.
“Karena kami baru melatih guru gugus Barat dan Utara, kedepannya karena sudah berbasis literasi dan numerasi sebaiknya diambil alih pemerintah kota Tarakan, Australia hanya sebagai stimulus bahwa ini loh yang harus dibetulkan,” tandasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli