benuanta.co.id, TARAKAN – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menyalurkan Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) melalui Polri dan TNI sebesar Rp 1,2 juta kepada 1 juta pedagang kaki lima (PKL) dan warung hingga akhir 2021 mendatang.
Bantuan tersebut juga berimbas di Kota Tarakan, di mana disalurkan terlebih dahulu oleh TNI dalam hal ini Makodim 0907 Tarakan. Dandim 0907, Letkol Inf Reza Fajar Lesmana mengatakan bantuan akan dibagi dalam waktu tiga hari ke depan.
“Terdapat 750 orang yang menerima bantuan sementara di awal. Rencana akan disalurkan dalam 3 tahap, hari ini (Jumat) 200 orang, Sabtu 300 dan Senin 250 orang,” terang Reza, Jumat (15/10/2021).
Reza menjelaskan, pendataan untuk PKL dan warung dilakukan oleh anggota TNI sendiri dan memakan waktu sekitar satu bulan lamanya. Karena, pendataan juga tidak secara manual, namun terdapat beberapa proses yang mengharuskan data diinput melalui aplikasi.
“Hal itu juga menjadi kendala kami, karena diminta cepat sedangkan pendataan itu harus secara aplikasi juga dari sana akan terkoneksi ke semua unsur stakeholder juga,” jelas Reza.
Persyaratan dari penerima bantuan tunai yakni bukan sebagai penerima bantuan sosial pemerintah, bukan dari anggota ASN atau TNI Polri dan juga dalam satu KK tidak boleh double penerima.
“Kita seleksi betul-betul, jangan sampai penerimanya tidak tepat, sudah saya instruksikan ke Babinsa yang mendata bahwa harus benar-benar. Karena kita selalu koordinasi dengan Polri juga jangan sampai proses pendataan bertabrakan,” sambungnya.
Dirinya berharap, bantuan tunai serupa dapat berkelanjutan nantinya dan dapat membantu perekonomian pedagang, khususnya di era pandemi Covid-19 yang masih menghantui aktivitas masyarakat.
“Kita selalu mengikuti arahan pimpinan, mengingat karena PKL dan Warung ini menjamur ya mudah-mudahan kita dapat perintah pimpinan untuk tambah lagi kuota di Tarakan,” tukas Reza.
Terpisah, Genoveva Gulo (56), salah satu penerima bantuan mengaku senang dan merasa terbantu dari bantuan yang diterima. Genoveva berjualan sayur-sayuran yang ia tanam dari kebunnya sendiri di daerah Juata Krikil.
“Walaupun ini bantuan pertama yang saya terima, semoga bisa untuk beli bibit dan pupuk untuk tanaman saya yang dijual,” tuturnya.
Genoveva melanjutkan, dirinya menerima bantuan berawal saat berjualan di pondok kemudian didatangi salah satu anggota TNI. Dirinya berharap bahwa instansi pemerintah ke depannya agar tetap bisa membantu pedagang kecil demi membantu ekonomi di era pandemi.
“Selama pandemi menurun sekali jualan saya, jagung itu sampai kering-kering tidak laku, omset juga menurun drastis, semoga pemerintah bisa terus membantu ke depannya,” pungkas wanita paruh baya itu. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew/Nicky Saputra