benuanta.co.id, TARAKAN – Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tarakan saat ini tengah mendalami kasus penikaman yang dilakukan oleh pria berinisial T (39) warga Toli-Toli. T dan 30 penumpang Kapal Savina II merupakan warga Toli-Toli yang datang ke Tarakan untuk merantau dan mencari pekerjaan. T merupakan seorang petani yang bekerja di Toli-Toli.
Diungkapkan Kepala KSKP Tarakan, Ipda Alfian Yusuf, S.Tr.K., kronologis terjadinya penikaman ialah saat T ditawari minum oleh sekelompok penumpang namun dirinya menolak. Merasa tersinggung, salah satu penumpang dan T beradu mulut hingga T merasa jengkel dan mengeluarkan badik dari dalam tasnya.
“Jadi si tersangka yaitu T ditawari minum oleh penumpang lain namun dia menolak karena memang tidak minum alkohol, lalu penumpang ini merasa tersinggung karena ditolak dan cekcok mulut,” terangnya, Jumat (17/9/2021).
Ia melanjutkan, dikarenakan solar penerangan habis dan T sudah membabi buta akhirnya ia tak pandang bulu menikam orang yang berada di depannya. Untuk korban dari perlakuan keji T, ialah Sahril (30) dengan luka tusuk diperut, Ardila (27) luka tusuk pinggang, Darmawati (37) luka tusuk pinggang, Safaruddin (44) luka tusuk paha, dan Muh Rizky (21) luka tusuk perut.
Baca Juga :
- Berantem di Atas KM Slavina, Hamzah Jatuh ke Laut
- Penikaman di Beringin 4, Salah Satu Korban Sedang Hamil
- Pelaku Diduga Melakukan Penikaman Sebelum Berlabuh di Beringin 4
- Penikaman di Beringin 4, Salah Satu Korban Sedang Hamil
- Pelaku Diduga Konsumsi Narkoba, Pisau Bekas Menikam Dibuang ke Laut
- KM Savina Dikabarkan Tak Berizin, Angkut Penumpang Tanpa Syarat Vaksin dan Pengawasan
- Hamzah Diduga Jatuh ke Laut saat Terjadi Penikaman di Atas KM Savina
“Jadi korbannya ada lima, Sahril yang sangat parah bahkan sampai keluar usus dari perutnya, kemudian yang hamil itu satu orang perempuan Darmawati,” terangnya.
Perlu diketahui, terdapat salah satu korban yang nekat melompat ke laut karena merasa ketakutan.
“Sebelumnya ada satu orang di daerah Tanjung Pasir merasa ketakutan dan akhirnya melompat,” tegasnya Alfian.
Ditambahkannya, saat ini tim Basarnas Tarakan bersama Polairud tengah melakukan pencarian korban yang melompat pada saat kejadian.
“Beruntungnya yang lompat ini pandai berenang karena pekerjaannya pencari Tripang, tapi belum ditemukan,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, terdapat 26 penumpang kapal yang seluruhnya dimintai keterangan untuk mengetahui informasi mendalam. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Nicky Saputra