benuanta.co.id, TARAKAN – Perayaan Hari Radio Republik Indonesia (RRI) yang jatuh pada 11 September selalu diperingati di seluruh Indonesia. Di Tarakan sendiri, RRI telah berdiri selama 18 Tahun lamanya.
Bersamaan dengan Hari RRI se-Indonesia, Kepala LPP RRI Tarakan H. La Samu S,Sos., M.Ikom menjelaskan, bahwa Kaltara cukup luas untuk diberikan pelayanan siaran informasi.
“Jadi wilayah Kaltara ini cukup luas juga, tapi tidak semua memang memiliki pemancar,” ujar Kepala LPP RRI Tarakan H. La Samu S,Sos., M.Ikom kepada benuanta.co.id, Sabtu (11/9/2021).
Diketahui, saat ini wilayah di Kaltara yang telah memiliki pemancar hanya Tarakan dan Nunukan saja. Tetapi pemancar ini mampu mencangkup luasan di wilayah Tanjung Selor, hingga Malinau yang sudah terpasang tahun 2021 ini.
“Kami sekarang sedang dalam upaya juga karena di daerah KTT itu belum ada, padahal mereka minta sudah,” imbuhnya.
Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri, mengingat banyak daerah pedalaman Kaltara yang masih kental dengan suasana hutan.
“Kalau untuk kota-kota itu kita bisa, asalkan ada warga yang bermukim kalau didaerah pedalaman seperti Krayan dan sebagainya itu kita agak susah ya,” terangnya.
La Samu menjelaskan, pemasangan pemancar haruslah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat di daerahnya.
“Sama halnya seperti laut, kita (Tarakan) siaran banyak terbuang dilaut, tapi nelayan kan juga butuh informasi dan bisa menangkap siaran kita,” tukasnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa
