MAYJEN TNI HERI WIRANTO: PEMBANGUNAN HARUS SESUAIKAN RAB
TANJUNG SELOR – Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Heri Wiranto melaksanakan kunjungan kerja ke Kaltara. kunjungan itu dalam agenda pemberian motivasi kepada setiap prajuritnya, terutama yang akan melaksanakan tugas di Papua. Serta kunjungan ke pembangunan Makorem 092 Maharajalila yang kini sudah berjalan.
“Secara umum pekerjaan berjalan dan beberapa yang perlu kita luruskan supaya pembangunan itu berjalan sesuai dengan rencana yang kita tentukan,” ungkap Mayjen TNI Heri Wiranto kepada benuanta.co.id, Selasa 9 Februari 2021.
Dirinya berharap pembangunan sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB), sehingga pembangunannya lebih baik, agar kedepannya saat digunakan lebih maksimal. Maka di instruksikan kepada kontraktor yang akan diawasi langsung oleh Danrem 092 Maharajalila, Brigjen TNI Suratno sebagai pengguna, agar pengerjaannya lebih bagus.
“Pengerjaan memang lebih signifikan, meskipun harapan kita sebenarnya akhir Maret ini sudah selesai. Namun saya lihat perkembangannya tidak memungkinkan, ini karena faktor situasi, lalu tukang dari beberapa wilayah belum maksimal. Sehingga kontraktor meminta waktu di bulan April,” jelasnya.
Setelah itu di Juni 2021 direncanakan sudah diresmikan. Karena bangunan korem berada di wilayah provinsi maka yang meresmikan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD). “Mudah-mudahan nanti pak KASAD yang meresmikan Korem ini,” bebernya.
Heri mengatakan, dalam pembangunan Makorem 092 Maharajalila ini, dananya masih menggunakan APBN 2020. Lantaran anggaran 2020 sempat dibagi untuk penanganan Covid-19, sehingga sisanya diberikan tahun 2021.
“Sebenarnya kalau anggarannya full tahun 2020 maka pembangunannya sudah selesai. Itupun hanya untuk pembangunan Makorem,” ucapnya.
Pasalnya yang akan dibangun lagi selain bangunan Korem, ada unsur-unsur badan pelaksana korem. Di antaranya Kesrem, perhubungan, peralatan, pembekalan, ajen dan sebagainya.
“Pembangunan unsur badan pelaksana ini akan bertahap. Paling tidak markas komandonya sudah selesai,” papar pria dari angkatan 89 ini.
Terkait personel Makorem 092 Maharajalila akan diberikan secara bertahap, karena organisasi yang sudah puluhan tahun berdiri ada yang masih kekurangan personel. Kecuali untuk satuan tempur, ini yang terkadang dipenuhi untuk mendukung pertahanan dan mengantisipasi ancaman.
“Ada tahapannya tidak bisa diberikan 100 persen. Kalau komando kewilayahan batasannya paling tinggi 80 persen. Nah, Korem ini personelnya mencapai 54 hingga 60 persen,” sebut Heri.
Kodam VI pun terus melakukan pengisian personel ke Korem 092, targetnya sendiri 70 persen sambil menunggu selesainya pembangunan fisik perkantoran di Makorem.
“Kalau orangnya ada tapi kantornya tidak ada maka repot juga. Sehingga pengisian personel di sesuaikan dengan bangunan fisik,” tutupnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin