NUNUKAN – Sejak di-launching oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid SE MM, program Pantau Kesehatan Lansia (PANKESIA) hingga hari ini telah berjalan selama 16 hari, hingga Selasa 26 Mei 2020 hari ini.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, Aris Suyono mengatakan, program Pantau Kesehatan Lansia untuk tingkat kabupaten sudah mencapai 52,8 persen atau sebanyak 2.593 lansia yang sudah dikunjungi.
“Ada beberapa puskemas yang 100 persen telah melaksanakan, yakni Puskesmas Sungai Taiwan, Puskesmas Lapri, Puskesmas Setabu, Puskesmas Aji Kuning dan Puskemas Pembeliangan,” kata Aris Suyono, Selasa (26/5/2020).
Beberapa puskesmas yang telah melaksanakan di atas 50 persen di antaranya Puskesmas Sungai Nyamuk 92 persen, Binter 66,7 persen, Nunukan Timur 50,7 persen. Kemudian puskemas di bawah 50 persen yakni Puskesmas Seimenggaris 39,3 persen, Puskesmas Mansalong 30,7 persen, Puskesmas Long Bawan 30,7 persen, Puskesmas Nunukan 29,8 persen, Puskesmas Sanur 14,9 persen dan Puskemas Longlayu 9,6 persen.
“Hingga hari ini Selasa (26/5) masih ada juga puskesmas yang belum melapor, di antaranya puskesmas Atap Kecemasan Sembakung dan puskemas Tanjung Harapan di Kecamatan Sembakung Antulai,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Atap dr. Adi mengatakan, Pantau Kesehatan Lansia di Puskesmas Atap akan dilaksanakan setelah Idulfitri 1441 H.
“Kami menjalankan program Pankesia setelah lebaran, soalnya kemarin baru bisa ambil rapid test-nya di Nunukan,” terangnya kepada benuanta.co.id.
Puskesmas Atap mencatat, lansia di kecamatan Sembakung dari usia 60-69 tahun sebanyak 243. Dengan rincian, 129 laki-laki dan 114 orang perempuan. Sedangkan umur di atas 70 tahun sebanyak 270, di antaranya 169 laki-laki dan 101 perempuan. Dengan total keseluruhan mencapai 513 orang lansia. “Kami akan targetkan 2 pekan akan selesai,” targetnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin