TANJUNG SELOR – Penghujung bulan puasa ini, Gudang Daerah Terpencil (GDT) Bulog Jelarai mengadakan operasi pasar (OP) gula. Hal ini bentuk stabilitasi harga dan momen menyambut Idulfitri 1 Syawal 1441 H.
Hanya saja, ada keterlambatan pelaksanaan operasi pasar, karena gulanya baru datang dari Jawa Tengah.
“Lambat, karena gulanya baru datang kemarin dulu. Tadi malam selesai bongkar, makanya baru sekarang sempat OP,” ungkap Kepala GDT Bulog Jelarai Suwarno kepada benuanta.co.id, Sabtu 23 Mei 2020.
Kata dia, tahap pertama gula yang datang ke Bulungan ada 75 ton. Direncanakan untuk stok Bulog bakal kedatangan lagi gula pada tahap kedua sebanyak 100 ton. “Ini tergantung penjadwalan keberangkatan kapalnya,” bebernya.
Dalam operasi pasar ini tak hanya gula sebagai barang pokok yang paling dicari, pihaknya juga menyiapkan beras, tepung terigu dan daging, yang kosong hanya minyak goreng. “Gulanya kita jual sesuai HET yakni Rp 12.500 per kilogram ke konsumen,” sebutnya.
Untuk stok bahan pokok sendiri masih aman, Suwarno mengatakan beras yang tersedia dalam gudang kurang lebih 600 ton. Kemudian dagingnya ada 500 kilogram.
“Ini juga untuk menekan harga di pasaran. Operasi Pasar akan tetap lanjut sampai harga gula turun,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin