TARAKAN – Kepala BNN Provinsi Kalimantan Utara Brigjend Pol Herry Dahana pindah tugas kembali ke Mabes Polri. Usai press release kasus pengungkapan sabu 2 kg pada Senin, 11 Mei 2020, Herry menyempatkan diri untuk melakukan acara perpisahan.
Herry Dahana menjabat Kepala BNNP Kaltara pada awal Agustus 2019 menggantikan Brigjend Pol Ery Nursatari yang saat ini tugas di Lampung.
Kemarin, turut hadir perwakilan dari Bea Cukai Tarakan, Polres Tarakan, Bandara Internasional Juwata Tarakan, Lapas Tarakan dan Lanud Tarakan yang selama ini turut berkoordinasi dengan BNNP Kaltara dalam upaya memberantas narkoba.
“Terima kasih atas kerjasama yang terbina selama ini, apabila ada interaksi ada sesuatu yang kurang berkenan, tutur kata atau pun perbuatan saya mohon maaf semua,” ungkap Herry menutup press release.
Namun, saat penyerahan cenderamata kepada Kepala Lapas Kelas II A Tarakan Danang Yudiawan, Herry berpesan agar handphone (HP) tahanan di dalam lapas dibersihkan. Karena alat komunikasi ini sangat membantu napi yang masih terlibat kasus narkoba dengan pelaku diluar lapas.
Menanggapi hal itu, Kepala Lapas Kelas II A Tarakan Purwoko Suryo Pranoto menuturkan, saat ini pihaknya sangat mendukung upaya pemberantasan narkoba di dalam lapas Tarakan.
“Terus kita pupuk itu semua, terus kita razia (hp) sekarang. Razia ada yang terjadwal ada insidentil. Tetap kita dukung untuk BNNP ini,” ungkap Danang.
Lanjutnya, ia berkeinginan untuk lapas ke depan bisa bersih dari peredaran narkoba yang melibatkan warga binaan. “Masa lalu ya masa lalu sekarang kita ke depan harus lebih bagus dari kemarin,” ujarnya.
“Kita berusaha terus masalah hp, memang hp selalu kita razia masih didapat juga, berarti masih ada di dalam, kalau Hp ini bersih di dalam tidak mungkin pihak lapas bermain-main dengan narkoba,” tandasnya.
Soal keberadaan hp napi di dalam lapas, Danang belum mengetahui modusnya hp bisa masuk. Ia berkomitmen menindak tegas bagi siapa pun yang memasukan hp ke dalam lapas baik oknum petugasnya atau pun pembesuk.
“Kalau ada yang kasi masuk pasti kita tindak, kita belum temukan yang kasi masuk, apakah pegawai atau oknum atau keluarga, kita terus berusaha keras soal ini,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ramli
Editor : Nicky