TARAKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan mengevaluasi tingginya intensitas hujan yang menguyur Tarakan dalam sepekan ini. Sebab hal itu menjadi pemicu terjadinya musibah tanah longsor di beberapa kelurahan. Salah satunya yang mengeruskan 3 rumah di RT 34, Kelurahan Sebengkok, beberapa waktu lalu.
“Berdasarkan data yang masuk ada 22 kejadian (longsor, Red.) kemarin itu. Ada rumah, jalan, semua itu rata-rata disebabkan oleh hujan deras yang mengakibatkan tanah tak mampu menampung debit air, sehingga terjadi longsor,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Tarakan, Ahmady Burhan kepada benuanta.co.id, Kamis (7/5/2020).
Dari hasil tinjauan ke lapangan, ia menyebut kondisi akibat musibah termasuk langkah penangananya juga berbeda-beda. “Untuk yang sifatnya rumah warga akan ditangani oleh BPBD untuk stimulannya. Untuk yang besar itu ada di PU, untuk bantuan seperti jalan dan perumahan ada di Dinas Perumahan,” katanya.
“Pada prinsipnya kami BPBD jika ada kejadian pasti mengecek, mendata, mengevaluasi, dan melakukan komunikasi dengan stakeholder terkait,” sambungnya.
Mengenai bantuan berupa bahan material yang akan diberikan BPBD Tarakan kepada korban, nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun penahan longsor disekitar rumah yang tergerus itu.
“Bantuan ke korban itu berproses, ada tahapan yang harus kita lalui. Sesuai dengan protap sampai dengan walikota rekomendasinya, baru bisa kita kucurkan bantuan,” terangnya.
Mengingat sebaran lokasi longsor yang terjadi ini berada di daerah perbukitan, ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati.
“Apabila ada hunian yang rawan untuk dihuni, kami imbau untuk tidak dilakukan aktivitas di dalam rumah. Sehingga itu bisa mengantisipasi ketika hujan berikutnya yang bisa membahayakan nyawa si pemilik rumah,” tutupnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor: M. Yanudin