Mahasiswa Tak Bisa Pulang Kampung Juga Diberi Bantuan

SETELAH COVID-19 BERLALU MASIH BUTUH, WARGA TETAP AKAN DIBANTU

TARAKAN – Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes mengatakan, masih banyak yang menunggu verifikasi data penerima Bantuan Sosial (Bansos) bagi masyarakat terdampak Covid-19.

“Waiting list ada 2.000 lebih, jangan sampai juga terdouble juga. Karena beberapa juga kami temukan ternyata dia sudah penerima PKH, daftar juga ke kita, itu kita kasih keluar. Artinya kami bisa pastikan, masyarakat yang membutuhkan dapat bantuan lah,” ujar dr. H. Khairul, M.Kes kepada Benuanta.co.id, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Walikota Distribusikan Bansos untuk 6.667 KK di Tarakan

Menurutnya, dampak Covid-19 ini akan terus ada bantuan bagi masyarakat. Termasuk mahasiswa yang berkuliah di Tarakan tak bisa pulang ke kampung halaman, begitu pun sebaliknya. “Itu juga yang lagi kita kumpulkan datanya, minimal ada bantuan lah,”  terangnya.

Baca Juga :  Ratusan Personel Kepolisian Siap Amankan Kampanye Akbar di Pilwali Tarakan

Mantan Sekertaris Kota Tarakan tahun 2013 hingga 2017 silam ini juga menegaskan, bantuan serupa tak hanya dilakukan terhadap masyarakat yang terdampak pandemi saja. Sebab jika pasca Covid-19 berlalu dan masih banyak ditemukan masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan, praktis bantuan pun akan dilakukan secara berkelanjutan.

“Kalau setelah Covid-19 tetapi tetap betul-betul masih miskin, tentu akan berlanjut. Seperti bantuan dari pusat ada yang tiga bulan dan ada yang 9 bulan. Untuk yang 9 bulan itu sebenarnya sudah masuk data kemiskinan, secara data sebelum Covid ini sudah miskin. Sekarang tinggal perluasan sembako saja,” katanya.

Baca Juga :  18 Orang Terjaring Razia Pekat

Penyerahan Bansos ini, lanjut orang nomor satu di Tarakan ini dilakukan serempak di seluruh kecamatan. “Kemarin itu distribusi ke kelurahan. Karena perjanjian kita dengan ojol ini pengantaran dari kelurahan ke rumah. Jadi bukan dari Kantor Dinsos. Makanya Bulog itu antar ke kelurahan,” tuturnya.

Sedangkan pengantaran bantuan menggunakan Ojol tersebut, ia menuturkan menggunakan sistem offline. Dengan kesepakatan tarif Rp 5.000 dalam sekali pengantaran.

Baca Juga :  Kasus Kejahatan di Perairan Tarakan Sepanjang Tahun 2024 Menurun

“Dalam sehari bisa berapa kali pengantaran, itu yang mengantur asosiasi. Kami tidak ikut lagi di situ. Kami yang penting ada bukti sudah sampai (Bansos) ada fotonya, secara adminstrasi akan diselesaikan,” tutupnya.(*)

 

Reporter : Yogi Wibawa

Editor : M. Yanudin

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *