TANJUNG SELOR – Memastikan stok dan ketersediaan bahan pokok aman selama bulan Ramadan, ditambah kondisi Pandemi Covid-19 ini, Satgas Pangan Kaltara setiap hari turun ke lapangan melakukan pengecekan. Salah satunya mengecek jangan sampai ada kelangkaan bahan pokok.
“Sasaran kita pertama jangan sampai ada kelangkaan bahan pokok yang disebabkan adanya penimbunan,” ungkap Kapolda Kaltara Brigjen Pol. Drd. Indrajit SH melalui Direktur Reskrimsus Polda Kaltara Kombes Pol. Helmi Kwarta Kusuma Putra kepada benuanta.co.id, kemarin.
Kalau kelangkaan itu dikarenakan keterlambatan distribusi, maka pihaknya segera menghubungi baik kepada ritel, agen dan distributor serta ke pasar. Kata dia, petugas akan terus mencocokkan harga dari pemerintah dengan harga pasar.
“Kalau ada harga tidak masuk toleran maka kita tindak. Selama turun, awal itu kita dapati daging ayam pernah terlambat datang. Begitu juga gula lambat distribusi,” jelasnya.
Satgas Pangan Kaltara belum menemukan adanya penimbunan sembako. Yang ditemukan beberapa waktu lalu dari Satgas Covid-19 berupa alat pelindung diri (APD) yaitu masker dan sarung tangan yang dijual harga tinggi.
“Disengaja ditimbun katanya habis lalu dijual mahal, Tarakan juga sempat ada masker satu kotak dijual Rp 700 ribu,” sebutnya.
Ancaman untuk yang sengaja menimbun masker, kepolisian bakal menjerat para pelaku dengan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dengan denda paling banyak Rp 50 miliar. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin