NUNUKAN – Di tengah merebaknya virus Corona di Indonesia, tidak mengurangi semangat petani di Kabupaten Nunukan untuk tetap giat turun ke kebun memanen buah semangka dan melon di Kecamatan Nunukan Selatan, Sabtu 18 April 2020.
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi, panen semangka dan melon ini sudah beberapa kali dilakukan. Ini juga untuk memotivasi petani lainnya agar tetap eksis, sehingga bisa mencontoh kelompok tani Pesona Mansapa.
Komunikasi penyuluh di lapangkan juga sangat baik. Ini adalah yang utama, karena jika kita sendiri tanpa ada komunikasi dengan kelompok tani, baik itu penyuluh, akhirnya permasalahan itu tidak ada solusi. “Jadi kita perlu belajar untuk bersama membangun pertanian di Kabupaten Nunukan. Tidak hanya semangka dan melon, namun bisa juga padi maupun tanaman lainnya,” kata Masniadi, kepada benuanta.co.id, Sabtu (18/4/2020).
Apa yang dilakukan hari ini merupakan salah satu untuk memotivasi petani lainnya, agar kembali giat membuka lahanya. Dengan kondisi sekarang wabah virus Corona yang berdampak di Kabupaten Nunukan, pertanian tidak boleh berhenti. Namun tetap ikut memperhatikan peraturan pemerintah yaitu jaga jarak serta menggunakan masker.
“Pertanian tidak boleh berhenti, kami dari pemerintah daerah Dinas Pertanian akan tetap gencar untuk giat menyosialisasikan bagaimana membangun pertanian,” jelasnya.
Masniadi juga mengatakan, buah semangka dan melon dari kelompok Pesona Mansapa juga dikirim ke Tarakan. Ini tidak berhenti sampai di situ saja, namun dari hasil panen ini juga bisa dikirim se-Kaltara.
“Jika ibu kota nantinya terbentuk, kita juga bisa menyuplai kesana, jika transportasi kedepannya terbuka, seperti jalan daratnya. Yang kita pikirkan itu yang terdekat bagaimana kita memasuki pasar daerah Tawau Malaysia, jangan pernah kita putus asa, dan kita harus koordinasi dengan beberapa instansi apa yang dibutuhkan dan makanisme, karena kita harus mengikuti aturan yang ada,” bebernya.
Dia juga berharap, pertanian di Kabupaten Nunukan bisa lebih eksis lagi di Kaltara, sehingga bisa menyuplai kebutuhan yang ada di Ibu Kota negara.
Ditambahkan Ketua Kelompok Petani Pesona Mansapa, Palinrungi atau yang akrab disapa dengan nama bapak Asdar, untuk memenuhi kebutuhan buah semangka dan melon di Kabupaten Nunukan, maka dilakukan penanaman seluas 2 hektare.
“Lahan seluas 1 hektare yang dipanen hari ini sekitar 15 ton, biasanya kami panen lebih dari ini, karena cuaca saat ini kemarau. Biasanya jika cuaca bagus bisa mencapai 20 ton,” kata Asdar kepada benuanta.co.id, Sabtu (18/4/2020).
Sedangkan 1 hektarenya akan panen di pertengahan bulan puasa. Untuk pemasaran langsung dari tempat panen itu juga bervariasi, dari harga Rp 5.000, Rp 6.000 hingga Rp 10.000 per kilogram.
Dengan harapan, petani yang ada di Kabupaten Nunukan agar tetap diperhatikan oleh pemerintah dan lebih maju lagi kedepannya.
Panen buah semangka dan melon juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan Masniadi dan Sekretaris Pertanian Freddyanto Gromiko, dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Nunukan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : M. Yanudin