MALINAU – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malinau sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Malinau, Dr. Ernes Silvanus S.Pi, MM didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Drs. H. Edy Marwan, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Asisten Administrasi Umum, beserta Kepala OPD terkait, melakukan monotoring posko siaga covid-19 di 5 titik di wilayah Kabupaten Malinau.
Yaitu posko Sesua, posko bandara, posko pelabuhan reguler, posko pelabuhan bongkar muat dan posko seruyung. Selain monitoring, juga sekaligus mengecek kebutuhan petugas-petugas yang ada di lapangan. Selasa (14/4/2020).
Usai Sekda Ernes memantau pos siaga covid-19 di Sesua, pemantauan dilanjutkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Edy Marwan, M.Si memimpin kebeberapa titik posko selanjutnya. Monitoring ini dalam upaya pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan Covid-19.
Drs. H. Edy Marwan, M.Si menyampaikan, tujuan yang petama melakukan evaluasi sekaligus memberikan motivasi kepada staf yang bertugas di lapangan. “Bagaimana pun kita bangga dengan kesiapan, keuletan, dan kesabaran mereka untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka,” ujarnya.
Selain itu, setelah mendatangi beberapa tempat tentunya banyak saran yang diberikan, artinya bukan hanya mereka menjaga tempat mereka bertugas, tapi mereka juga diharapkan menjaga kesehatan mereka.
“Alhamdulilah semua dapat teratasi, baik makanan, tempat istirahat, semua dapat terukur serapi mungkin dengan apa yang kita harapkan,” ucapnya.
Kemudian, lanjutnya, kita ingin mengetahui sejauh mana kebutuhan mereka, di antaranya ketika ditanya berkaitan dengan kebutuhan penerangan, air, sarana komunikasi, termasuk dengan pengamanan diri, vitamin dan sebagainya. “Untuk petugas kita semuanya sudah dapat teratasi,” terangnya.
Menurut Edy Marwan, mengenai buka tutup pintu masuk , disebutkannya hal itu tidak diberlakukan. Pemerintah mempersilakan orang masuk setelah pemeriksaan tim kesehatan.
“Artinya kita pengetatan bukan penutupan. Seperti misalnya mobil yang membawa kebutuhan dari luar untuk masuk Malinau, tidak mungkin kita biarkan untuk bertahan di sana, sementara kebutuhan kita ada dikota,” ucapnya.(PROKOMPIM Malinau)