DR. KHAIRUL: JUAL SEMBAKO MAHAL, LAPOR KE DISPERINDAGKOP
TARAKAN – Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes mengingatkan para spekulan tak main-main dalam melakukan pembelian skala besar kebutuhan pokok. Seperti gula, beras, telur, dan minyak goreng yang akan dijual kembali kepada masyarakat umum, dengan harga tinggi di tengah pandemi Covid-19 ini.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga, melalui edaran Walikota perihal instruksi untuk membatasi pembelian barang kebutuhan pokok, pelaku usaha, distributor, agen, sub agen, pusat perbelanjaan, toko, grosir, ritel, toko modern yang ada di Tarakan diminta agar tak menutup kegiatan usahanya. Sebab hal tersebut tentu akan menyulitkan masyarakat dalam membeli sembako, sehingga dapat menghindari terjadinya keresahan dan panic buying.
“Jika ada yang menjual (mahal), lapor ke Disprindagkop, yang penting ada bukti. Ambil struk pembelian, dan segera lapor. Karena tidak boleh itu,” ujar dr. H. Khairul, M.Kes kepada benuanta.co.id, Rabu (1/4/2020).
Melalui edaran itu juga, ia menegaskan, pembelian dalam jumlah banyak dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh spekulan. Salah satunya pembatasan pembelian gula kepada warung-warung atau usaha bidang makanan yang dijatah hanya bisa membeli 1 Kg dalam sehari, dan rumah tangga 2 Kg per bulan. Sedangkan untuk minyak goreng, pelaku usaha makanan hanya dapat membeli 2 liter per hari, dan untuk rumah tangga 5 liter per bulan.
“Kita kan sudah ada edaran, tapi saya tidak tahu spekulan. Tapi kalau di tempat yang besar seperti distributor itu harga normal. Memang kalau gula di tempat-tempat besar, misalnya toko STB itu mungkin tetap Rp 17 ribu atau Rp 18 ribu. Tidak boleh lebih dari itu,” tegasnya
“HET-nya sebenarnya Rp 12.500, cuma dari luar (pulau) saja sudah kasih Rp 17 ribu, kan tidak mungkin dia mau jual Rp 12 ribu. Tapi untuk yang lain relatif itu tidak naik ya, karena ada panic buying mau lockdown, jadi kesempatan pedagang buat kasih naik,” tambahnya.
Selain mengingatkan agar tidak ada spekulan yang mengambil kesempatan dengan melemparkan isu lockdown lantaran adanya Covid-19, orang nomor satu di Tarakan ini juga meminta kepada masyarakat tak perlu panik.
“Makanya kami anjurkan kepada masyarakat jangan panik. Karena stok banyak kok, beras itu mau beli berapa ton saja itu ada. Kita batasi ini bukan karena stoknya kurang, tapi mengindari spekulan memanfaatkan situasi yang sekarang ini. Jadi jangan takut,” tutupnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : M. Yanudin