Berawal dari Gelisah, Tumbuh dan Berbakti untuk Kaltara
TARAKAN – Salah satu pembaca yang mengamati perkembangan Koran Benuanta dan benuanta.co.id dari luar Kaltara adalah Pengamat Komunikasi Politik Nasional, Umrus Sihombing. Beberapa kali menjadi narasumber, Dosen Pasca Sarjana Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang ini mengharapkan Benuanta menjadi jendela informasi bagi masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara).
Kata dia, meski Benuanta baru setahun belakangan ini hadir sebagai ladang informasi warga Kaltara, namun kiprah Benuanta sebagai penyaji informasi tak bisa dianggap sebelah mata. Tak hanya bergerak di media cetak, Koran Benuanta juga beriringan dengan media online bernama benuanta.co.id yang menawarkan informasi pemberitaan yang terukur dan update. Layanan informasi ini dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat, bahkan dunia.
Di bawah kendali Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman di bisnis media, Benuanta perlahan tapi pasti mampu bersaing ketat dengan media-media pendahulunya di Kaltara. “Dengan media massa kita bisa memadang dunia luar. Tidak hanya yang ada di sekitar kita. Media massa bahkan menyajikan informasi berbagai hal dan peristiwa di dunia. Dengan begitu, wawasan pembaca akan bertambah dan cepat tahu duduk persoalan. Saya tertarik juga membahas Benuanta ini,” ungkapnya.
Selain berfungsi menyajikan informasi pemberitaan, keberadaan media massa sangat penting dan merupakan pilar keempat demokrasi. “Jika pejabat-pejabat yang anti media massa berarti meraka (pejabat) anti demokrasi. Karena media merupakan pilar keempat demokrasi,” tegasnya.
Penyajian informasi media massa, lanjut dia, juga harus berimbang sehingga pembaca benar-benar mendapat informasi yang akurat. “Saya percaya Benuanta merupakan media yang kredibel, sesuai kaidah jurnalistik. Berdasarkan fakta, data dan bukti. Bahkan Benuanta bisa diakses hingga seluruh dunia, maka dibutuhkan kroscek yang baik dan benar,” imbuhnya.
Media massa, kata Emrus, memiliki peran memerangi informasi hoax dan ujaran kebencian. Melalui tahap-tahap kritis yang dilalui awak redaksi, dia percaya Benuanta sebagai salah satu media yang memiliki dapur redaksi yang berpengalaman akan mudah memerangi ketakutan itu. Dengan karya yang baik dan tepat, maka pemberitaan yang disampaikan Benuanta akan lebih baik dari media massa lainnya di Kaltara.
“Media massa sangat tahu informasi yang tepat dan tidak untuk disampaikan kepada masyarakat. Tanggung jawab sosial jadi tanggungjawab teman-teman yang bekerja di media massa,” katanya.
Tidak hanya manajemen Benuanta Group, masyarakat juga dituntut tidak mudah percaya dengan media-media yang sering menyebarkan berita-berita bohong. Jika media penyebar kebohongan terus-menerus dibiarkan, kata dia, maka secara tidak langsung akan mendapatkan sanksi dari masyarakat.
“Tidak boleh disandingkan berita dan hoax. Hoax bukan berita. Yang ada hoax adalah kebohongan. Yang benar adalah berita tanpa disandingkan dengan kata hoax,” katanya.
Emrus juga menambahkan, Benuanta harus menjadi wajah terdepan Indonesia. Posisi Kaltara yang berbatasan langsung dengan negara lain menjadi salah satu alasannya. Melalui pemberitaan, lanjutnya, negara lain di sekitar Kaltara secara tidak langsung akan menikmati informasi dari media di Kaltara.
“Benuanta ini pasti dibaca oleh saudara-saudara kita di negara tetangga (Malaysia). Oleh karena itu, beritanya harus dipertanggungjawabkan kredibilitasnya, faktanya, dan karya jurnalistiknya. Sejauh ini, Benuanta yang saya tahu adalah media online yang punya pengaruh besar di Kaltara,” ujarnya.
“Saya ucapkan selamat ulang tahun yang pertama bagi media Benuanta. Saya mengharapkan media ini menjadi media yang besar. Karena menurut saya, Benuanta sangat kredibel di mata saya. Saya mengucapkan selamat kepada semua karyawan yang tergabung dalam Benuanta, selamat ulang tahun. Berkaryalah untuk bangsa dan negara di Kalimantan Utara,” tutup dosen jurnalistik ini. (kik)