benuanta.co.id, BULUNGAN – Realisasi program Dokter Terbang ke daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di Kalimantan Utara (Kaltara) sepanjang 2025 hampir mencapai 100 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, Usman mengatakan program tersebut berjalan sesuai target dan mampu menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses layanan kesehatan.
“Pelaksanaan Dokter Terbang tahun 2025 hampir tuntas. Capaian ini menunjukkan layanan kesehatan ke wilayah 3T tetap bisa dihadirkan meski dengan tantangan geografis,” kata Usman, Kamis (18/12/2025).
Untuk tahun 2026, Usman memastikan program Dokter Terbang tetap dilanjutkan. Namun, besaran anggarannya akan mengalami penyesuaian seiring kebijakan efisiensi. Jika pada 2025 anggaran program ini mencapai Rp 1,9 miliar, maka pada 2026 diperkirakan hanya sekitar separuhnya.
Dengan pengurangan anggaran tersebut, Dinkes Kaltara akan memfokuskan layanan Dokter Terbang pada daerah-daerah prioritas yang benar-benar tidak dapat dijangkau melalui akses darat maupun sarana transportasi lainnya.
“Kita tetap lanjutkan, tetapi lebih selektif. Daerah yang menjadi prioritas adalah wilayah yang aksesnya paling terbatas,” ujarnya.
Usman menambahkan, keberlanjutan program Dokter Terbang juga didorong oleh capaian prestasi yang telah diraih. Program ini sebelumnya memperoleh penghargaan inovasi pelayanan publik, sehingga menurutnya harus terus dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen peningkatan layanan kesehatan di daerah terpencil Kaltara. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa







