benuanta.co.id, BULUNGAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara kembali mendorong rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Tipe B di ibu kota provinsi. Kepala DPMPTSP Kaltara, Ferry Ferdinand Bohoh, mengatakan sejumlah calon investor asing telah menunjukkan minat sejak tahun lalu.
“Secara umum sudah ada beberapa calon investor yang berminat. Di tahun lalu ada dari Kanada, Uni Emirat Arab, China, dan Malaysia,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Ia menjelaskan pemerintah daerah telah menggelar pertemuan bersama Gubernur Kaltara untuk membahas minat investasi tersebut. Namun keputusan masuk tidak sepenuhnya berada di tangan pemerintah daerah. “Semua kembali pada investor. Mereka harus melihat kesiapan sarana dan prasarana, termasuk infrastruktur pendukung,” katanya.
Nilai investasi untuk pembangunan RS Tipe B disebut Ferry cukup besar. Salah satu opsi lokasi yang disiapkan berada di wilayah Tanjung Palas Timur, antara kawasan industri KIPI dan rencana pembangunan bandara baru serta Kota Tanjung Selor. Pertimbangan ini muncul karena di pusat kota sudah tersedia beberapa RS Tipe C serta puskesmas.
Kendati demikian, Ferry menyebut kepastian lokasi belum diputuskan. “Saya kurang tahu apakah nanti dibangun di Tanjung Palas Timur atau di sekitar ibu kota. Belum ada keputusan. Namun kami sudah siapkan lahan jika investor menginginkan pembangunan di kawasan Kota Tanjung Selor,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala telah mengajukan usulan pembangunan RS Tipe B ke DPR RI di Senayan. Saat ini, Kaltara hanya memiliki satu RS Tipe B yang berada di Tarakan. Kondisi itu menyebabkan beban pelayanan meningkat karena rumah sakit tersebut menjadi rujukan dari lima kabupaten/kota, bahkan hingga wilayah Kalimantan Timur.
“Tambahan satu RS Tipe B di ibu kota provinsi sangat diperlukan untuk mengurai kepadatan layanan. Dengan adanya fasilitas baru, kita bisa menurunkan beban pasien yang selama ini menumpuk,” kata Ferry.
Pemprov Kaltara telah menyiapkan lahan seluas 11 hektare di Tanjung Selor, termasuk rencana pembangunan layanan kesehatan jiwa di dalam kompleks tersebut. Pemerintah berharap masuknya investor dapat mempercepat realisasi proyek strategis bidang kesehatan itu. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli







