benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Traffic light di Jalan Durian kembali menjadi sorotan warga Tanjung Selor. Pasalnya, sempat berfungsi namun padam lagi.
Aurel, salah satu siswa di sekitar Simpang Durian menyampaikan keluhannya. Aktivitas menuju sekolah dinilai terganggu.
“Iya lumayan terganggu, kami jadi harus lebih berhati-hati jika ingin menyeberang jalan apalagi jam pulang bersama jam pulang kerja,” ucapnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Utara, Desi Witasari, menjelaskan pihaknya masih menunggu komponen utama berupa baterai khusus untuk lampu merah tersebut.
“Kemarin sempat bagus karena alatnya sudah datang tapi setelah beberapa hari dipasang, mati lagi. Ternyata baterainya drop,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).
Lanjutnya, baterai khusus tersebut harus dipesan dari Surabaya dan tidak bisa dikirim lewat jalur udara. Proses pengirimannya pun memakan waktu cukup lama, diperkirakan mencapai tiga bulan.
“Baterainya ini bukan baterai biasa. Jenisnya khusus, jadi tidak bisa dikirim melalui udara. Harus lewat jalur laut, makanya lama,” ujarnya.
Desi menambahkan, lampu merah sebenarnya bisa saja dinyalakan sementara, tetapi risiko kerusakannya berantai justru dikhawatirkan dapat memicu kecelakaan.
“Kalau dinyalakan, dia bisa hidup, tapi nanti mati lagi. Yang bahaya itu kalau satu titik mati, bisa ganggu titik lainnya. Kita takut justru membahayakan pengguna jalan,” jelasnya.
Dishub Kaltara memutus aliran lampu merah sepenuhnya agar tidak membingungkan pengendara. Petugas juga terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan.
“Kami sudah perbaiki alat lain yang rusak, tinggal baterainya ini saja yang belum. Begitu datang, langsung kami pasang,” tambahnya.
Warga berharap perbaikan segera tuntas mengingat arus lalu lintas diprediksi semakin padat jelang Nataru. Hingga kini, Dishub Kaltara terus berkoordinasi dengan pihak penyedia untuk memastikan pengiriman baterai dapat dipercepat. (*)
Reporter: Alvianita
Editor: Ramli







