Antrean Warga Krayan Rebutkan Kuota Tiket Pesawat Jelang Nataru

benuanta.co.id, TARAKAN – Antrean panjang tampak di Bandara Juwata Tarakan pada Selasa (9/12/2025) kemarin, ketika masyarakat Krayan berkumpul untuk mendapatkan tiket pulang kampung menjelang Natal dan Tahun Baru.

Fenomena ini hampir selalu muncul setiap akhir tahun karena warga Krayan ingin kembali merayakan hari besar bersama keluarga di kampung halaman.

Perwakilan warga, Agustinus, menyebut kondisi itu sudah menjadi rutinitas tahunan. Ia mengungkapkan tingginya antusiasme masyarakat jelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Setiap Natal pasti begini, kami semua ingin pulang merayakan Natal di Krayan,” ungkapnya, Selasa (9/12/2025).

Baca Juga :  Cegah Kebencanaan di Rumah Sakit, BPBD Kaltara Gelar simulasi Vertical Rescue

Mereka yang mengantre adalah warga Krayan yang ingin membeli tiket pesawat, satu-satunya akses transportasi yang tersedia saat ini. Penjualan dilakukan dengan sistem undian karena permintaan jauh melebihi kapasitas penerbangan.

“Ini antre tiket bawa KTP, nanti KTP-nya dimasukkan ke kotak untuk diundi,” katanya.

Kuota tiket bersubsidi juga menjadi salah satu faktor yang memicu tingginya antrean hingga akhir Desember. Warga menyebut jatah tersebut sangat terbatas.

“Kuota subsidi diperebutkan sampai Desember, jadi semua orang berusaha masuk undian,” ujarnya.

Baca Juga :  Pj Sekprov Kaltara Ajak Warga Jaga Harmoni Jelang Nataru

Proses undian dilakukan oleh petugas Susi Air dengan mengumpulkan seluruh KTP peserta, lalu memasukkannya ke dalam kotak sebelum ditarik secara acak. “KTP dikumpulkan dulu oleh petugas, baru dicabut undi,” jelasnya.

Setiap minggu hanya tersedia 8 kursi untuk penerbangan ke Krayan, sementara jumlah warga yang ingin pulang mencapai ratusan orang. Keterbatasan itulah yang membuat persaingan mendapatkan tiket sangat ketat.

“Seminggu cuma delapan kursi,” terangnya.

Agustinus mengatakan, pengundian dilakukan sekali untuk setiap minggu hingga minggu terakhir Desember. Dengan frekuensi penerbangan hanya satu kali dalam sepekan, banyak warga yang harus mencoba peruntungan berulang kali.

Baca Juga :  Perkuat Kolaborasi Kepramukaan, Kwarda Kaltara Kunjungan Kerja ke Kwarda DIY

“Biasanya sekali undi untuk satu minggu sampai akhir Desember,” katanya.

Warga berharap pemerintah segera menuntaskan jalur alternatif agar tidak lagi bergantung penuh pada transportasi udara. Terutama, mereka menantikan akses darat Malinau–Krayan yang diharapkan dapat membuka konektivitas baru.

“Kami berharap jalan darat Malinau–Krayan bisa segera tembus,” pungkasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *