benuanta.co.id, BULUNGAN — Kinerja perdagangan luar negeri Kalimantan Utara sepanjang Januari–Oktober 2025 menunjukkan pelemahan signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara mencatat nilai ekspor yang melalui pelabuhan di provinsi ini hanya mencapai US$1,14 miliar. Angka tersebut anjlok 49,87 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$2,27 miliar.
Kepala BPS Kalimantan Utara, Mas’ud Rifa’i, mengatakan penurunan ekspor pada tahun ini menjadi salah satu yang terdalam dalam satu dekade terakhir. “Kinerja ekspor kita mengalami tekanan cukup berat, hampir separuh lebih rendah dari tahun lalu,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Sementara nilai impor Kaltara pada periode Januari–Oktober 2025 tercatat sebesar US$750,81 juta. Meski juga menurun, kontraksinya relatif kecil, yakni 4,19 persen dibandingkan impor pada 2024.
Mas’ud menjelaskan ketidakseimbangan antara laju penurunan ekspor dan impor menyebabkan surplus perdagangan daerah tergerus tajam. Neraca perdagangan Kaltara hanya mencatat surplus US$391,85 juta, turun 73,80 persen dari surplus tahun sebelumnya yang mencapai US$1,49 miliar.
“Surplus masih terjadi, tetapi jumlahnya jauh menyusut. Ini mencerminkan pelemahan dominan pada sisi ekspor,” kata Mas’ud.
Ia menambahkan BPS akan terus memantau fluktuasi perdagangan luar negeri Kaltara, terutama komoditas utama yang selama ini menjadi penopang ekspor daerah. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli







