Tarakan Kembali Catat Inflasi pada November, Emas Perhiasan Mendominasi

benuanta.co.id, TARAKAN – Kota Tarakan kembali mengalami inflasi pada November 2025 setelah pada Oktober juga mencatatkan kenaikan harga. Berdasarkan rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi month to month (m-to-m) November tercatat sebesar 0,25 persen.

Kepala BPS Kota Tarakan, Umar Riyadi, menyampaikan, emas perhiasan menjadi komoditas yang kembali dominan memberikan andil inflasi bulanan.

“Emas perhiasan menyumbang 0,12 persen terhadap inflasi November,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

Ia menjelaskan, komoditas cabai rawit dan tarif angkutan udara juga memberikan andil cukup besar dengan masing-masing 0,10 persen.Dengan kenaikan tersebut, inflasi year to date (y-to-d) Kota Tarakan pada November 2025 mencapai 2,27 persen. Sementara inflasi year on year (y-on-y) berada di angka 2,67 persen.

Baca Juga :  Okupansi Hotel di Kaltara Turun 0,98 Persen

Dirinya menuturkan, jika pola inflasi pada Desember bergerak stabil seperti bulan November, maka inflasi sepanjang 2025 diperkirakan berada di kisaran 2,67 persen.

Pada kelompok pengeluaran, Umar memaparkan bahwa Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan andil 0,12 persen.

Kelompok transportasi menyusul dengan sumbangan 0,10 persen. Sedangkan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga serta Kelompok Kesehatan masing-masing memberikan andil deflasi tipis sebesar 0,01 persen. Tidak ada kelompok pengeluaran yang dominan memberikan tekanan deflasi pada bulan ini.

Baca Juga :  Sekolah Binaan Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2025

Ia juga merinci 10 komoditas dominan penyumbang inflasi pada November 2025, yakni emas perhiasan, cabai rawit, angkutan udara, sawi hijau, kangkung, cabai merah, jeruk nipis/limau, bayam, sosis, dan ikan kakap putih. Adapun 10 komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar meliputi ikan bandeng/bolu, daging ayam ras, bawang merah, tomat, ikan bawal, daun seledri, minyak goreng, kunyit, daun bawang, serta bawang putih.

Baca Juga :  Permintaan Jelang Nataru Meningkat, Pedagang Akui Harga Cabai dan Telur Meroket

Secara lebih luas, Provinsi Kalimantan Utara mencatat inflasi 0,11 persen (m-to-m), dengan inflasi y-to-d sebesar 2,02 persen serta y-on-y sebesar 2,47 persen. Pada tingkat nasional, inflasi November 2025 tercatat 0,17 persen (m-to-m), inflasi y-to-d 2,27 persen, dan inflasi y-on-y 2,72 persen.

Menjelang Natal dan Tahun Baru, Umar mengimbau agar upaya menjaga stabilitas harga dan pasokan kebutuhan pokok terus diperkuat. Ia menyebut kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjadi kunci dalam mengantisipasi gejolak harga di akhir tahun. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *