benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) memastikan program subsidi bunga KUR nol persen bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang akan dilaksanakan kembali pada tahun 2026 setelah dilakukan penyesuaian regulasi bersama pemerintah pusat.
Kepala Bidang UKM DKUKMPP Kabupaten Nunukan, Mardiana menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari agenda pembangunan daerah yang ditujukan bagi 54 pelaku UMKM dengan bantuan modal 10 hingga 25 juta rupiah.
“Program ini harus disesuaikan lagi karena skema subsidi bunga KUR sudah diatur oleh pemerintah pusat. Kita diminta melakukan peninjauan ulang agar tidak terjadi duplikasi program,” kata Mardiana pada saat dihubungi, Sabtu (22/11/25).
Penundaan dilakukan setelah OJK memberikan masukan saat rencana peluncuran program. DKUKMPP bersama Bank BPD Kaltimtara melakukan koordinasi dengan Kemendagri dan Kementerian Keuangan terkait penyesuaian tersebut.
Dalam proses penyempurnaan, DKUKMPP tetap menjalankan kegiatan sosialisasi pembiayaan di beberapa lokasi, termasuk Pulau Sebatik, Pulau Nunukan, dan Sebatik Barat pada awal Desember.
“Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memastikan UMKM tetap mendapatkan informasi terkait akses KUR yang dapat dimanfaatkan sesuai ketentuan,” jelasnya.
Pemkab Nunukan menegaskan program subsidi bunga nol persen tetap menjadi bagian dari agenda pemerintah daerah, namun pelaksanaannya dilakukan pada 2026 sesuai hasil penyempurnaan yang kini sedang diproses antara Pemda, Kemendagri dan Kemenkeu. (*)
Reporter: Soni Irnada
Editor: Ramli
