benuanta.co.id, TARAKAN – Turnamen sepak bola yang di gelar DPRD Cup II disebut menjadi momentum kebangkitan pembinaan sepak bola di Kota Tarakan. Ajang tersebut tak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga wadah mencari pemain potensial untuk kembali menghidupkan kompetisi resmi di bawah naungan asosiasi kota.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Tarakan, Barokah mengatakan turnamen ini selaras dengan harapan banyak pihak agar pembinaan sepak bola kembali aktif. Ia menyebut kegiatan tersebut menjadi langkah awal untuk menyeleksi bibit potensial.
“Inilah, yang pertama memang betul apa yang dikatakan Bapak Wali Kota. Kita mau mencari bibit-bibit, selain untuk acara Sirator Rami dan juga sebagai hiburan bagi warga Kota Tarakan,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Dirinya memastikan Askot PSSI akan kembali menggulirkan kompetisi rutin yang sempat vakum. Setelah gelaran DPRD Cup II, pihaknya berencana melakukan riset ulang terhadap seluruh klub yang terdaftar. Upaya ini bertujuan menata kembali struktur Divisi Utama, Divisi I, dan Divisi II.
“Kami selagi Ketua PSSI mungkin ke depannya akan menggelar terus turnamen-turnamen yang sementara ini vakum. Kami setelah DPRDKP mungkin di 2026 akan meriset klub-klub bola yang dulunya sudah masuk divisi. Nanti kita riset ulang, kita mulai nol,” terangnya.
Berdasarkan data Askot, total klub yang terdaftar mencapai 30, namun sebagian besar vakum. Saat ini hanya 21 klub yang masih terdaftar aktif berdasarkan pendaftaran tahun 2021. Karena itu, riset ulang nanti bakal mewajibkan semua klub terdata untuk ikut serta. Klub yang tidak aktif akan digantikan oleh klub baru yang masuk organisasi resmi.
“Kalau jumlah seluruhnya 32 klub, tapi yang ikut DPRDKP karena kurang siap pemain dan sebagainya. Mudah-mudahan setelah riset mereka bisa all out,” jelas Barokah.
Riset tersebut rencananya dimulai pada 2026 setelah pelaksanaan DPRDKP yang berlangsung hingga 16 Desember tahun ini. Hasil dari riset akan menentukan pembagian divisi klub yang tidak masuk 16 besar akan berada di Divisi I, sisanya ke Divisi II, sementara delapan besar akan masuk Divisi Utama.
Di sisi lain, perkembangan pembinaan usia muda juga menunjukkan hasil, meski masih perlu didorong lebih jauh. Dirinya menyampaikan PSSI Tarakan sebelumnya telah mengirim tim pelajar melalui ajang Suratin Cup.
“Alhamdulillah surat inkab kami sudah mengikuti. Kami runner-up tapi tidak bisa mewakili provinsi,” jelasnya.
Barokah menambahkan, kompetisi tahun ini juga menarik minat sejumlah pemain dari luar daerah. Meski belum memperoleh daftar lengkap, ia menyebut ada mantan pemain tim nasional yang dikabarkan akan memperkuat salah satu tim peserta.
“Kalau saya dengar insya Allah ada. Mereka berlomba-lomba mempertahankan piala. Termasuk Jilipes kelihatannya all out juga,” sebutnya.
Askot PSSI Tarakan menargetkan klub-klub mampu bersaing di level provinsi hingga nasional. “ASKOT itu mempunyai harapan supaya kita bisa masuk ke tingkat nasional. Mudah-mudahan Tarakan bisa mewakili ke tingkat provinsi hingga nasional,” tutupnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







