benuanta.co.id, TARAKAN – Kebakaran terjadi di kawasan Sebengkok Waru, RT 28, Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 14.23 Wita.
Peristiwa ini pertama kali terdeteksi bukan dari laporan warga, melainkan dari personel Satpol PP yang sedang melakukan patroli rutin siang hari.
Saat melintas di bawah Bukit Cinta atau Gunung Bata, petugas melihat asap mencurigakan yang muncul dari arah pemukiman warga.
Kasatpol PP dan PMK Tarakan, Sofyan, mengatakan keberadaan asap tersebut langsung dilaporkan ke grup internal PMK agar petugas segera menuju lokasi.
“Jadi yang tadi tidak ada laporan 65. Ini tadi kami ada patroli rutin tiap hari di siang tadi. Dan ketika tim patroli di bawah gunung Bata, kami lihat ada asap mencurigakan. Jadi langsung dilaporkan di grup 14.25 WITA,” ungkapnya, Rabu (19/11/2025).
Setibanya petugas di lokasi, dugaan itu benar. Api telah membakar rumah warga tepatnya di RT 28 Kelurahan Sebengkok. Petugas langsung melakukan upaya pemadaman awal sambil menunggu tambahan armada dan personel dari Mako PMK.
“Untuk penyebab masih dalam lidik kepolisian. Untuk terdampak satu rumah, satu terbakar. Di rumah terbakar tidak ada yang bisa diselamatkan karena pemilik tidak di rumah,” bebernya.
Sofyan menjelaskan personel yang pertama kali bergerak adalah dari Sektor Barat yang sedang piket, disusul personel dari Mako. Total sekitar 20 petugas PMK diterjunkan untuk memadamkan api di lokasi yang letaknya berada di lereng dan padat permukiman.
“Memang kami di Satpol PP ada patroli siang dan kami monitor. Dan di grup belum ada laporan, jadi saya instruksikan Sektor Barat monitor wilayah masuk ke Bukit Cinta dan ternyata A1,” jelasnya.
Adapun armada yang dikerahkan terdiri dari satu unit penembak, satu unit suplai air 10 ton, dan dua unit suplai 5 ton. Seluruh suplai air didukung penuh oleh PDAM. Selain itu, tim gabungan dari Korlakar, BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pihak kelurahan dan RT, PMI, serta warga turut membantu penanganan di lapangan.
“Semuanya dikerahkan untuk memperlancar proses pemadaman,” ujarnya.
Namun, proses pemadaman tidak berjalan lancar karena akses jalan menuju lokasi sangat sempit dan berada di lereng permukiman. Bukan hanya kondisi geografis, Sofyan menyebut banyak warga yang justru berkerumun dan menutup jalan sehingga menyulitkan manuver kendaraan pemadam.
“Kondisinya di lereng menyulitkan parkir kendaraan, bahkan terhambat dalam proses penghidupan engine. Makanya satu unit tadi langsung blok ditutup sebelah dan bisa manuver langsung,” urainya.
Meski begitu, api berhasil dikendalikan cepat. Proses pemadaman berlangsung sekitar tujuh menit, namun pendinginan memerlukan waktu lebih lama untuk memastikan tidak ada titik api yang muncul kembali.
“Proses pendinginan saja lama karena jangan sampai ada titik api muncul. Memang kita cepat datang tim Sektor Barat karena cepat informasinya,” imbuhnya.
Selain satu rumah yang habis terbakar, satu rumah warga lain yang merupakan ipar pemilik rumah pertama, yakni milik Hasyadi, turut terdampak. Hingga kini, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan dan masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
Sofyan juga menegaskan pentingnya masyarakat segera melapor ke nomor darurat PMK ketika melihat tanda-tanda kebakaran. Ia menyebutkan nomor PMK 0551 21113 dan nomor Satpol PP 081284404977 agar warga dapat menghubungi langsung petugas tanpa menunggu situasi membesar.
“Harapan kami warga punya kontak itu, jadi ketika terjadi kebakaran bisa segera ditangani,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina







