Marak Kasus Asusila di Kalangan Remaja, DSP3A Nunukan: Peran Orang Tua Sangat Penting

benuanta.co.id, NUNUKAN – Maraknya kasus kekerasan seksual dan tindak asusila di kalangan remaja, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan, Faridah Ariyani mengatakan peran orang tua sangat penting dalam melakukan pengawasan.

Faridah mengatakan, hingga bulan Oktober ini, setidaknya sudah ada 35 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang ditangani oleh pihaknya.

“Untuk kasus anak sebagai korban ini sebagian besar kasus yang ditangani oleh pihak kepolisian, yang kemudian di serahkan ke kita untuk dilakukan pendampingan kepada korban,” kata Faridah pada Selasa (4/11/25) siang.

Dikatakannya, jika dibandingkan dengan tahun 2024 lalu, kasus kekerasan seksual terhadap anak lebih masif terjadi di tahun ini.

Baca Juga :  Soroti Maraknya Peredaran BBM Asal Malaysia di Pulau Sebatik

Ia mengatakan, sebagian korban kekerasan seksual terhadap anak dilakukan oleh para pelaku yang merupakan orang terdekat dengan korban dan dilakukan di dalam lingkup keluarga korban.

“Pelakunya ini rata-rata orang terdekat korban, ada yang pelakunya itu paman, kakek, ayah tiri bahkan tetangga korban,” ungkapnya.

Selain itu, saat ini juga tengah beredar sebuah video asusila yang memperlihatkan dua orang pelajar yang menggunakan seragam sekolah melakukan adegan tidak senonoh di sebuah caffe di Nunukan.

Meski kasus tersebut tidak dilaporkan langsung ke pihaknya, namun Faridah sangat menyayangkan kasus ini bisa terjadi.

Baca Juga :  Pemkab Nunukan Minta Tambahan Pesawat ATR 72 untuk Masyarakat Perbatasan

Menurutnya, peran orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap anak sangat penting. Sebab, orang tua bisa mengontrol aktivitas anaknya setelah pulang sekolah.

“Peran orang tua sangat penting, harus di awasi dan dipantau anaknya pergi kemana dan dengan siapa. Karena beberapa laporan kasus yang kita terima, anaknya izin untuk pergi kerja kelompok namun tidak pulang ke rumah. Setelah di lapor dan didapat oleh Polisi anaknya ini ternyata jalan dengan pacarnya dan bahkan sudah melakukan hubungan layaknya suami istri, Ini kan sangat memperlihatkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, Faridah mengatakan diera digital ini, orang tua juga harus ambil andil dalam memantau aktivitas pengguna gadget dan internet. Sehingga, tidak salah digunakan untuk mengakses atau bahkan membuat video tidak senonoh.

Baca Juga :  Operasi Zebra Polres Nunukan Sasar 7 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas

Untuk menekan angka kasus kekerasan seksual terhadap anak, ia menyampaikan jika pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan edukasi baik di lingkungan sekolah dan kelompok-kelompok ibu pengajian untuk memberikan edukasi.

“Kita juga membuka ruang kepada para korban, maupun orang tua korban apabila mengetahui adanya kasus seperti ini untuk melapor ke kita. Kita akan dampingi untuk laporan ke Polisi bahkan hingga sidang di Pengadilan,” jelasnya. (*)

Reporter: Soni Irnada

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *