benuanta.co.id, TARAKAN – Peluang wisata budaya Kalimantan Utara (Kaltara) terus terbuka, bahkan disebut mulai menarik perhatian wisatawan mancanegara. Namun dua persoalan besar masih membayangi, yakni harga tiket yang terlalu mahal dan infrastruktur destinasi yang belum merata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara, Dr. Njau Anau menyampaikan bahwa potensi budaya dan kreativitas masyarakat di Kaltara tidak bisa diragukan. Tradisi dan seni lokal menjadi kekuatan utama daerah ini, terlebih sebagian besar warisan budaya sudah tersedia secara alami, bukan sekadar tontonan buatan.
“Dari segi budaya tidak bisa dilawan kalau di Kaltara. Budayanya luar biasa, kreativitasnya luar biasa. Itu modal kita,” ucapnya.
Ia menegaskan, promosi wisata terus dilakukan baik nasional maupun internasional, dan banyak wisatawan asing yang sebenarnya tertarik berkunjung. Hanya saja, biaya perjalanan dianggap masih menjadi hambatan.
“Persoalan kita sekarang tiket cukup mahal,” katanya.
Selain itu, beberapa destinasi belum sepenuhnya siap dari sisi infrastruktur. Akses perjalanan, fasilitas pendukung, hingga kesiapan lokasi perlu ditingkatkan agar wisatawan nyaman dan mau kembali datang.
Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan kerja sama banyak pihak melalui kolaborasi pembangunan.
“Kita memang ada langkah-langkah kolaborasi. Semua pihak kita harapkan memberi dukungan sesuai fungsi masing-masing,” jelasnya.
Menurutnya, perbaikan destinasi tidak hanya fokus pada bangunan fisik, tetapi juga peningkatan SDM dan pelaku ekonomi kreatif. Pemerintah melakukan pelatihan, pendampingan, termasuk penguatan hak kekayaan intelektual bagi para pelaku usaha agar transaksi ekonomi kreatif berjalan lebih tertib.
Ia optimistis jika hambatan infrastruktur dan akses perjalanan teratasi, kunjungan wisata ke Kaltara akan meningkat lebih cepat. Terlebih budaya lokal sudah menjadi daya tarik kuat yang bernilai jual tinggi. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa
