benuanta.co.id, TARAKAN – Transformasi digital UMKM kembali menjadi sorotan utama pada gelaran Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025. Selama tiga hari pelaksanaan di Tarakan Art & Convention Center (TACC), sebanyak 156 pelaku UMKM resmi onboarding ke platform digital. Pencapaian ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal Kalimantan Utara (Kaltara).
Gubernur Kaltara, Dr. Zainal Arifin Paliwang, menyampaikan, digitalisasi adalah kunci agar UMKM tetap mampu bertahan dan bersaing di tengah perubahan zaman. Ia menegaskan, KKB bukan hanya soal pameran atau transaksi, tetapi wadah untuk mengakselerasi pelaku usaha lokal agar lebih modern dan berorientasi pasar luas.
“Karya Kreatif Benuanta membuktikan bahwa UMKM Kaltara mampu berinovasi dan bersaing. Capaian transaksi, pembiayaan, dan jumlah pengunjung yang besar menunjukkan bahwa masyarakat kita mendukung produk lokal,” ujarnya.
Ia juga memaparkan, pemerintah daerah terus memperkuat sinergi bersama Bank Indonesia sejak 2021. Kolaborasi tersebut diarahkan pada pelatihan, fasilitasi pembiayaan, hingga promosi agar produk daerah bisa masuk pasar nasional bahkan internasional.
“Sejak tahun 2021, BI Kaltara bersama Pemerintah Provinsi Kaltara berkolaborasi menyelenggarakan Karya Kreatif Benuanta. Tujuannya jelas, bagaimana UMKM bisa terus tumbuh, beradaptasi dengan perubahan zaman, dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Hasiando Ginsar Manik, mengatakan bahwa onboarding 156 UMKM merupakan langkah konkret dalam memperluas akses pasar berbasis digital. Menurutnya, strategi ini penting agar pelaku usaha tidak hanya mengandalkan penjualan konvensional.
“Onboarding 156 UMKM merupakan langkah penting dalam mendorong digitalisasi dan perluasan akses pasar. Kami ingin UMKM Kaltara tak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan menembus pasar nasional maupun global,” ujar Hasiando saat penutupan KKB 2025, Minggu, 2 November 2025.
Hasiando menegaskan, keberhasilan ini terwujud berkat sinergi antara BI, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM. Dirinya menilai, KKB menjadi ruang strategis dalam mempertemukan pelaku usaha dengan investor, pembeli, hingga platform pembayaran digital.
“KKB 2025 menunjukkan bahwa UMKM Kalimantan Utara memiliki potensi besar dan daya saing tinggi. Capaian transaksi dan pembiayaan yang signifikan ini merupakan hasil dari kolaborasi dan semangat pelaku usaha daerah,” katanya.
Selain digitalisasi, KKB 2025 mencatat total transaksi penjualan stand mencapai Rp3,49 miliar. Business matching menambah nilai Rp1,01 miliar, sementara realisasi pembiayaan UMKM mencapai Rp10,97 miliar. Gelaran ini juga disaksikan 50.388 pengunjung yang hadir selama tiga hari kegiatan.
Dengan tema ‘UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh’, KKB 2025 menampilkan beragam produk unggulan daerah, mulai dari kuliner, fesyen, kriya hingga seni budaya khas Kalimantan Utara. Pemerintah daerah berharap momentum ini melahirkan lebih banyak pelaku usaha yang naik kelas dan siap memasuki pasar digital secara berkelanjutan. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







