benuanta.co.id, TARAKAN – Perputaran uang dari gelaran Iraw di kabupaten dan kota di Kalimantan Utara (Kaltara) terus melonjak. Kemandirian pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan event budaya tersebut, terutama dalam mendorong ekonomi kreatif dan UMKM lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltara, Dr. Njau Anau mengatakan, gelaran Iraw tahun ini menunjukkan peningkatan yang jauh lebih besar dibanding tahun lalu. Pelaksanaannya juga berjalan aman dan ramai.
“Kita melihat kesadaran masyarakat dan keseriusan mereka dalam melaksanakan satu budaya dan ekonomi kreatif itu luar biasa,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Salah satu daerah dengan peningkatan paling besar adalah Kabupaten Malinau. Perputaran ekonomi yang muncul dari kegiatan Iraw disebut hampir menembus Rp107 miliar. Selain Malinau, Bulungan juga melaporkan perkembangan positif dari sektor perdagangan, kunjungan wisatawan, dan aktivitas UMKM.
Meski tidak menyebut angka pasti, ia memastikan peningkatan ekonomi masyarakat berjalan signifikan.
“Yang jelas lebih meningkat dari tahun lalu. Kalau dipersentasekan, bisa di atas 80 persen,” ungkapnya.
Dari sisi pelaku usaha, minat UMKM untuk terlibat juga semakin tinggi. Namun kapasitas lokasi dinilai belum mampu menampung seluruh pendaftar. Tercatat sekitar 700 UMKM berminat mengikuti kegiatan, tetapi hanya sekitar 200 yang memungkinkan tampil di lapangan. Kondisi ini menunjukkan bahwa gairah masyarakat terhadap ekonomi kreatif semakin besar.
Selain sektor perdagangan, dampak Iraw juga dirasakan oleh dunia perhotelan. Pada pelaksanaan di Malinau, sejumlah hotel dilaporkan penuh sehingga sebagian tamu menginap di rumah warga.
Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti bahwa event budaya mampu memberi efek ekonomi berlapis bagi daerah. “Nah dengan kegiatan seperti ini, pendapatan ekonomi masyarakat meningkat. Perputaran uang luar biasa, bukan hanya UMKM, tetapi penginapan dan sektor lainnya ikut merasakan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







