Purna Tugas, Jabbar Bagikan Cerita Pengabdiannya Selama 26 Tahun di Pemerintah Kabupaten Nunukan

benuanta.co.id, NUNUKAN– Purna tugas di usia 60 tahun, sosok Ir. Jabbar berperan besar terhadap pembangunan dan kemajuan sejak Kabupaten Nunukan dibentuk hingga diusia 26 Tahun. Ia menutup masa pengabdainnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan jabatan terakhir sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan pada 1 November 2025.

Setelah lulus kuliah, Jabbar memilih untuk merantau dari Irian Jaya, Papua ke Pulau Kalimantan. Tahun 1994 menjadi pertama kalinya kakinya menginjak Kalimantan tepatnya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur untuk mencari pekerjaan. Berbagai tantangan dan rintangan harus ia hadapi untuk bertahan hidup. Bahkan ia sempat bekerja sebagai buruh di pelabuhan.

Waktu berlalu, Jabbar bersama dengan temannya mendapatkan informasi adanya lowongan pendamping Inpres Desa Tertinggal (IDT). Ia lalu mengikuti seleksi dan pelatihan militer selama 3 bulan di Bandung yang seketika itu dipimpin Prabowo Subianto Sebagai Ketua Dewan Penasihat Keluarga Alumni Beasiswa Supersemar.

Setelah menjalani pelatihan, Jabbar ditugaskan ke sebuah desa di Kecamatan Mentarang, Malinau. Suka-duka selama bekerja sebagai Pendamping IDT dijalaninya selama 40 bulan dengan gaji Rp 250 ribu per bulannya.

Hingga pada tahun 1996, Jabbar mengikuti seleksi PNS dan lulus diusianya yang saat itu 27 tahun. Ia pertama kali ditugaskan sebagai staf di Dinas Pemberdayaan Desa Kabupaten Bulungan. Seiring berjalannya waktu, pada 1999 terjadi pemekaran wilayah, sehingga ia dipindah tugaskan ke Kabupaten Nunukan.

“Jadi begitulah saya bisa masuk, bekerja, menitih karir dari bawah hingga pensiun di Kabupaten Nunukan,” ungkap Jabbar saat ditemui di ruang kerjanya.

Selama melakukan pengabdian sebagai ASN di Kabupaten Nunukan, berbagai posisi Jabatan sudah pernah ia duduki mulai dari Eselon 5B, Eselon 5A, lalu naik jadi Kasubag Eselon 4A, Kabsudin Koperasi Eselon 3B, Kepala Bagian Ekonomi Eselon 3A hinga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dari tahun 2006-2010 di masa Kepemimpinan Bupati H Hafid.

Jabbar juga mengaku pernah menjadi Calon Wakil Bupati dalam Pilkada tahun 2010 namun gagal, setalah itu Jabbar ditugaskan menjadi staf ahli selama 1 bulan dan non-job saat mengikuti Pilkada.

Di era Kepemimpinan Bupati H. Basri, Jabbar lalu diangkat menjadi staf ahli selama 6 bulan, setelah itu ia kembali di percayakan menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dari tahun 2012-2014. Di tahun selanjutnya ia kembali menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian hingga tahun 2017. Di tahun 2017 hingga 2019 menjadi Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi.

Di era Kepemimpinan Bupati Asmin Laura Hafid di tahun 2019 hingga tahun 2022, Jabbar diangkat menjadi Kepala Dinas Sosial. Lalu di tahun 2022 hingga awal tahun 2025 ia menjadi staf ahli. Pada kepemimpinan Irwan Sabri di tahun 2025 ini ia menjabat sebagai Plt Sekda hingga purna tugas.

“Dinamika perjalanan saya selama berada di birokrasi ini memang cukup berat, naik turun saya rasakan. Semuanya tidak instan saya menitih karir dari bawah, dan tidak pernah juga saya pikirkan bisa berada di posisi ini,” ungkapnya.

Jabbar mengungkapkan, selama menjalankan tugas ia hanya berpegang teguh kepada keyakinan, niat untuk mengabdi dan melayani masyarakat dan negara sesuai dengan amanah dan jabatan yang diberikan kepadanya.

Ia menyampaikan, selama berdirinya Kabupaten Nunukan hingga saat ini, Jabbar menyampaikan jika Kabupaten Nunukan menujukan kemajuan yang sangat signifikan, baik itu dari segi infrastruktur jalan serta sarana prasarana baik gedung pemerintahan, sarana pendidikan hingga saranan dan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Setelah pensiun, Jabbar menyebut akan tetap berada di Kabupaten Nunukan dan fokus untuk beribadah serta menghabiskan waktu bersama istri, anak dan cucu-cucunya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *