benuanta.co.id, TARAKAN – Warga di sejumlah kelurahan di Kota Tarakan mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak terangkut selama hampir dua pekan terakhir. Kondisi tersebut menimbulkan bau menyengat dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan menyatakan penumpukan terjadi akibat masa transisi pengelolaan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake Babu ke TPA baru di Juata Kerikil.
Warga Karang Anyar, Husnaimi, menyebut sampah di lingkungannya sempat menumpuk hingga dua minggu tanpa diangkut petugas. Hal serupa disampaikan warga Kampung 1, Ardianto, yang mengatakan tumpukan sampah di wilayahnya menimbulkan keresahan dan menjadi sumber penyakit.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Tarakan, Edhy Pujianto, membenarkan adanya penumpukan sampah di beberapa titik. Ia menjelaskan, gangguan pengangkutan terjadi karena proses pemindahan lokasi TPA dan perbaikan akses jalan menuju Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).
Menurut Edhy, selain faktor teknis, keterlambatan juga disebabkan oleh warga yang membuang sampah di luar jam yang ditentukan, terutama pada dini hari saat tidak ada petugas berjaga.
“Kami temukan ada warga yang membuang sampah menjelang subuh. Mereka tidak mengikuti program Sampah Semesta Mandiri, sehingga menyebabkan kelebihan sampah di TPS,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Sebagai langkah penanganan, DLH melakukan konsolidasi dengan pihak kelurahan dan sopir pengangkut agar pengangkutan kembali normal. DLH juga menjadwalkan kerja bakti massal untuk membersihkan sisa tumpukan serta berencana memasang pagar di area TPS guna membatasi akses pembuangan.
Edhy menambahkan, pengawasan akan diperketat dengan penjadwalan piket hingga malam hari dan pemasangan portal di area TPS. Selain itu, DLH mengimbau masyarakat berpartisipasi dalam program Sampah Semesta Mandiri, yang mengatur pengangkutan sampah secara terjadwal dari rumah ke rumah oleh operator resmi.
Ia juga mengingatkan pentingnya memilah sampah organik dan anorganik dari rumah untuk mendukung efektivitas pengelolaan di TPS 3R. DLH berharap masyarakat berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan agar penanganan sampah di Tarakan berjalan optimal
“Jika masyarakat mulai memilah sampah sejak dari rumah, pengelolaan akan lebih maksimal dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina







