Peringati Sumpah Pemuda, PWI Tarakan Ajak Generasi Muda Lawan Hoaks di Era Post-Truth

benuanta.co.id, TARAKAN – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarakan menggelar dialog publik bertajuk Meneguhkan Semangat Sumpah Pemuda di Era Post-Truth: Peran Media dan Generasi Muda Menjaga Kebenaran, di Aula Universitas Terbuka (UT), Selasa (28/10/2025).

Dialog tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Pol. Budi Rachmat, S.I.K., M.Si., Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Tarakan Endah Sarastiningsih, S.Pd., M.Pd., serta Ketua Dewan Kehormatan PWI Kaltara H. Rachmat Rolau.

Ketua panitia, Andre Aristyan, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya literasi informasi di tengah derasnya arus media digital.

Baca Juga :  BPBD Catat 92 Titik Kerusakan Pascagempa, Tarakan Timur Paling Terdampak

“Target utama kami adalah mahasiswa dan pelajar. Mereka adalah benteng pertama dalam menghadapi arus informasi yang tidak selalu benar. Di era post-truth, kebenaran bisa kabur atas dasar emosi dan opini,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, perlu melakukan verifikasi, cek fakta, dan data yang akurat sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi. Ia menambahkan, dialog ini merupakan kolaborasi antara PWI Tarakan, RRI Tarakan, dan KPU Tarakan.

Menjelang pesta demokrasi, momentum ini dianggap tepat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, terutama pemilih muda, agar lebih bijak dalam menerima informasi.

Baca Juga :  Polres Tarakan Perluas Layanan SIM di Operasi Zebra 2025

Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama dari kalangan mahasiswa dan pelajar, yang aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan selama diskusi berlangsung.

Sementara itu, Ketua PWI Tarakan Andi Muhammad Rizal menekankan pentingnya Sumpah Pemuda sebagai momentum untuk memperkuat literasi media di kalangan generasi muda.

“Pemuda memiliki peran besar dalam penyebaran informasi di media sosial. Mereka bisa menjadi agen perubahan positif, namun juga rentan menyebarkan hoaks tanpa sadar. Kesadaran untuk lebih kritis dan bertanggung jawab dalam bermedia sangat diperlukan,” ungkap Andi.

Kepala DKISP Tarakan, Endah Sarastiningsih, menambahkan, kolaborasi antara pemerintah dan media sangat penting untuk menjaga objektivitas informasi publik. “Opini sering kali mengalahkan fakta. Pemerintah daerah harus mampu beradaptasi, cepat dan kreatif, dalam menyampaikan informasi yang akurat. Media berperan menjaga keseimbangan informasi agar publik tetap percaya pada fakta,” jelasnya.

Baca Juga :  Petakan Titik Rawan, Sat Lantas Tarakan Intensifkan Patroli Jelang Operasi Zebra Kayan 2025

Endah juga menekankan peran wartawan sebagai penjaga gerbang kebenaran dengan cara mengumpulkan dan memverifikasi informasi secara akurat, menyampaikannya secara jujur dan netral, serta menjunjung tinggi etika jurnalistik.

“Wartawan berperan penting melawan disinformasi dan hoaks, memastikan masyarakat mendapat berita terpercaya yang dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat keputusan yang tepat,” tutupnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *