Waspadai Penipuan Digital, BI Kaltara Ingatkan Masyarakat Lebih Teliti Gunakan QRIS

benuanta.co.id, TARAKAN – Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan sistem pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Kendati Kaltara belum pernah ada kasus penipuan QRIS, BI tetap gencar memberikan imbauan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kejahatan digital yang marak terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Kepala Perwakilan BI Kaltara, Hasiando Ginsar Manik, mengatakan hingga kini belum ditemukan kasus penipuan atau penggunaan QRIS palsu di wilayah Kaltara. Meski begitu, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban modus serupa.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara Minta Biro Umum di Kabupaten Kota Perkuat Tata Kelola Anggaran

“Di Kaltara sejauh ini belum ada kejadian seperti itu. Tapi kami tetap mengantisipasi agar masyarakat tidak tertipu saat bertransaksi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, salah satu modus yang perlu diwaspadai adalah penempelan kode QRIS palsu di tempat usaha. Modus ini biasanya dilakukan dengan menimpa atau mengganti kode QR asli milik pedagang dengan kode milik pelaku kejahatan. Akibatnya, uang hasil transaksi justru masuk ke rekening penipu, bukan pemilik usaha.

“Pada saat menggunakan QRIS, pastikan rekening tujuan yang muncul di layar benar-benar atas nama pelaku usaha atau toko yang bersangkutan. Jangan asal scan tanpa memeriksa nama penerimanya,” tegasnya.

Baca Juga :  Disnakertrans Kaltara Ekspose Rencana Tenaga Kerja Daerah 2024–2029

Menurutnya, masyarakat perlu memahami bahwa meskipun transaksi digital lebih cepat dan praktis, risiko penipuan tetap ada. Karena itu, edukasi literasi digital menjadi hal penting agar pengguna dapat lebih cermat sebelum melakukan pembayaran.

“QRIS memang cepat, handal, dan aman, tapi tetap harus disertai ketelitian. Ini yang terus kami edukasikan ke masyarakat, termasuk melalui mahasiswa, pelajar, dan komunitas,” katanya.

Ia menambahkan, BI Kaltara secara rutin melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap penggunaan QRIS di wilayahnya. Pengawasan ini juga menjadi bagian dari evaluasi nasional yang dilakukan oleh seluruh kantor perwakilan BI di Indonesia untuk mencegah penyalahgunaan kode pembayaran digital.

Baca Juga :  173.096 Rokok Ilegal dan Ribuan Minol Asal China Dimusnahkan Bea Cukai Tarakan

“Kalaupun di daerah lain pernah terjadi, kami sudah melakukan langkah antisipasi secara menyeluruh. Evaluasi penempelan kode QRIS menjadi perhatian kami di seluruh daerah,” ungkapnya.

Meski di sisi keamanan terus ditingkatkan, pertumbuhan penggunaan QRIS di Kaltara tetap menunjukkan tren positif. Jumlah pengguna, merchant, dan nilai transaksi mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

“Secara umum perkembangan QRIS di Kaltara cukup baik. Nanti data lengkapnya akan kami sampaikan pada kesempatan berikutnya,” tutupnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *