benuanta.co.id, TANJUNG SELOR– Wagub Kaltara, Ingkong Ala meminta seluruh Kepala Dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memaksimalkan pekerjaan hingga akhir tahun 2025.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Rapat Paripurna ke-33 DPRD Provinsi Kaltara Masa Persidangan I Tahun 2025-2026 yang memuat tentang kesepakatan bersama rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran (TA) 2026.
“Karena anggaran perubahan sudah diketok dan disepakati seluruh anggota DPRD Kaltara. Mudah-mudahan dengan waktu menuju akhir tahun yang semakin singkat. Harapan saya program pekerjaan di seluruh OPD Kaltara ke masyarakat bisa maksimal,” ucapnya, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, fokus pembangunan yang sudah disusun oleh Pemprov bakal bergerak pada sektor penunjang masyarakat. “Tapi untuk proyek fisik itu akan menyesuaikan anggaran yang ada. Seperti masalah perbaikan bangunan fisik, kebutuhan petani seperti percetakan sawah itu kami upayakan bisa kami jangkau dalam dua bulan ini bisa tuntas,” ungkapnya.
Jika nantinya terdapat anggaran untuk pekerjaan fisik, menurut Ingkong harus dapat dipertimbangkan dengan baik. Mengingat pekerjaan fisik harus dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua bulan saja.
“Karena tugas pekerjaan fisik teknis ini bukan hanya bagian dari Pemprov Kaltara saja. Tapi secara keseluruhan di pemerintah Kabupaten Kota Kaltara harus bisa bekerja sama pilah yang mana pekerjaan fisik prioritas dapat selesai dalam kurun waktu dua bulan,” bebernya.
Ingkong menegaskan akan terus melakukan pengawasan kinerja di jajaran OPD terkait dari tingkat provinsi sampai kabupaten kota, agar program kerja prioritas selesai tepat waktu.
“Kami juga akan berkoordinasi bersama tingkat pusat agar anggaran yang telah turun ke daerah sudah sesuai kebutuhan pembangunan di daerah,” tegasnya.
Dirinya juga meminta kepada pihak ketiga atau perusahaan swasta dapat membantu pekerjaan menyentuh ke masyarakat. Ia juga akan melakukan komunikasi langsung kepada pemerintah pusat agar pembangunan di Kaltara mendapat perhatian.
“Apa agi kita di Kaltara ini adalah provinsi termuda yang luas jangkauan geografisnya jauh sekali. Jadi kita tidak bisa pasrah. Kita harus berani dan sering-sering datang meminta bantuan kepada kementerian di sana menceritakan kondisi daerah kita,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Endah Agustina







