benuanta.co.id, TARAKAN – Wilayah Kota Tarakan saat ini berada dalam status siaga tinggi terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan. Berdasarkan peringatan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tingkat kemudahan terjadinya kebakaran pada material ringan di permukaan tanah berada pada level ‘sangat mudah terbakar’ untuk periode berdasarkan data resmi terbaru.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tarakan, Yonsep, menjelaskan peringatan ini dikeluarkan karena kondisi cuaca kering yang berpotensi mempercepat penyebaran api dari material ringan seperti ranting, dedaunan, rumput kering, hingga sampah kering.
“Situasi ini sangat rawan, api bisa cepat menyebar hanya dengan sedikit percikan,” jelasnya, Jumat (17/10/2025).
Peta analisis Fine Fuel Moisture Code (FFMC) BMKG per 15 Oktober 2025 menunjukkan sebagian besar wilayah Tarakan masuk kategori merah, yang berarti tingkat kemudahan terbakar sangat tinggi. Dalam peta tersebut, zona merah mendominasi wilayah pesisir timur dan selatan, termasuk kawasan padat penduduk.
“Berdasarkan peta pada saluran resmi BPBD Tarakan, warna merah ini artinya potensi kebakaran sangat mudah terjadi, terutama pada material ringan,” katanya.
Analisis ini juga menunjukkan wilayah dengan kategori ‘sangat mudah terbakar’ tersebar merata di kawasan pesisir dan dataran rendah, di mana vegetasi kering mudah menyala. Sebaliknya, wilayah barat Kalimantan Utara yang berwarna biru relatif aman.
“Peta ini jadi acuan kami dalam mengantisipasi dan mengarahkan kesiapsiagaan personel di lapangan,” katanya.
BPBD Kota Tarakan mengimbau masyarakat untuk menghindari segala bentuk aktivitas yang dapat memicu titik api, seperti pembukaan lahan dan pembakaran sampah tanpa pengawasan. “Kami minta masyarakat benar-benar waspada. Satu bara api kecil saja bisa menjadi kebakaran besar,” ucapnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta segera melapor jika menemukan titik api. BPBD membuka kanal pelaporan cepat melalui Call Centre 112 dan nomor darurat WhatsApp di tautan https://wa.me/6282254590564. “Kami siap merespons cepat laporan masyarakat. Kecepatan informasi sangat menentukan dalam mencegah kebakaran meluas,” tegasnya.
Kondisi cuaca kering saat ini sangat rentan mempercepat penyebaran api, terutama di lahan terbuka. Oleh sebab itu, BPBD meningkatkan patroli dan koordinasi lintas sektor bersama instansi terkait untuk menekan potensi terjadinya kebakaran. “Kami sudah mengaktifkan tim siaga darurat di beberapa titik rawan,” lanjutnya.
Yonsep menekankan pencegahan kebakaran hutan dan lahan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh masyarakat. Keterlibatan aktif warga dalam mencegah aktivitas pemicu kebakaran menjadi kunci utama.
“Kami harap masyarakat tidak lengah. Pencegahan jauh lebih baik daripada pemadaman,” imbuhnya.
Dengan status ‘sangat mudah terbakar’ ini, BPBD berharap seluruh warga Tarakan dapat meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas berisiko tinggi. Kerja sama masyarakat menjadi faktor penting untuk menjaga keamanan lingkungan dari ancaman kebakaran lahan dan hutan.
“Kalau kita semua peduli, kebakaran bisa dicegah sebelum terjadi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina







