benuant.co.id, TARAKAN – Anggota Komisi VII DPR RI, Rahmawati, menilai sinergi antara kementerian dan dinas-dinas terkait di Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi kunci dalam memperkuat promosi pariwisata daerah, terutama melalui media sosial yang dinilai paling efektif dan murah di era digital saat ini.
Ia mengatakan, sektor ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata merupakan tiga bidang yang saling berkaitan erat. Ketika jumlah wisatawan meningkat, maka pelaku UMKM juga akan merasakan dampaknya secara langsung. Begitu pula para pengusaha ekonomi kreatif yang memiliki talenta, akan semakin dikenal melalui karya yang dipromosikan secara digital.
“Promosi lewat media sosial adalah cara yang murah dan meriah, tapi dampaknya besar. Kita bisa buat video pendek dengan latar belakang alam, sungai, atau laut di Kaltara untuk menarik wisatawan,” ujarnya dalam Diseminasi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Media Sosial pada Sabtu (18/10/2025).
Rahmawati menambahkan, masyarakat perlu lebih aktif menggali potensi daerah melalui konten digital yang menarik. Menurutnya, promosi tidak cukup dilakukan satu kali, melainkan harus dilakukan secara masif dan berulang. Ia juga mendorong masyarakat, terutama ibu-ibu pelaku UMKM, untuk turut berperan sebagai promotor wisata daerah.
“Ibu-ibu yang punya usaha kecil itu sebenarnya bisa jadi duta wisata. Ketika ada tamu datang dan bertanya tempat bagus di Kaltara, mereka bisa langsung memberi informasi. Itu bentuk promosi sederhana tapi efektif,” jelasnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Menteri , Ernie Ermawati, menegaskan bahwa promosi melalui media sosial memang menjadi cara paling efisien dalam menarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Konten digital yang menarik bisa membangun minat wisatawan. Tapi promosi bukan hanya tugas pemerintah, melainkan perlu dukungan semua pihak, termasuk pelaku pariwisata lokal,” ucapnya.
Ernie juga menyampaikan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tetap melakukan monitoring terhadap hasil kegiatan pelatihan dan edukasi yang diberikan kepada peserta di daerah, termasuk di Kaltara.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltara, Dr. Njau Anau, turut mengapresiasi langkah kolaboratif ini. Ia menilai, posisi Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Kalimantan Timur menjadi keunggulan tersendiri dalam menarik wisatawan.
“Potensi wisata Kaltara luar biasa. Tapi yang paling penting adalah kesadaran masyarakat untuk ikut mempromosikan kekayaan daerahnya sendiri. Seperti yang disampaikan Ibu Rahmawati, media sosial bisa jadi sarana efektif dan murah untuk memperkenalkan wisata kita ke dunia luar,” terangnya.
Ia berharap, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dapat terus diperkuat agar sektor pariwisata di Kaltara tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga mampu menjadi daya tarik nasional dan internasional. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli







