benuanta.co.id, NUNUKAN– Pendidikan di wilayah perbatasan menjadi perhatian khusus oleh Bunda PAUD Kabupaten Nunukan Ny. Andi Annisa Muthia Irwan. Annisa menyampaikan, agar terlaksana pelayanan pendidikan yang merata diperlukan sinergi seluruh elemen, baik pemerintah dan masyarakat.
“Salah satunya bisa dilakukan dengan mendukung kebijakan wajib belajar 13 tahun, yang dimulai dari satu tahun pra sekolah melalui layanan PAUD Holistik Integratif,” ungkap Annisa.
Ia menjelaskan, perluasan kebijakan Wajib Belajar menjadi 13 tahun menunjukkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukan lagi pelengkap, melainkan fondasi penting bagi keberhasilan pendidikan di jenjang berikutnya.
“PAUD adalah investasi krusial bagi kita sebagai orang tua dan masa depan daerah. Bukan sekadar tempat belajar, tapi tempat membentuk karakter dan kebiasaan baik sejak dini,” tambahnya.
Sebagai Bunda PAUD, Annisa merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa amanat kebijakan nasional ini dapat terlaksana di seluruh pelosok Kabupaten Nunukan, termasuk wilayah perbatasan.
“Anak adalah pribadi yang utuh. Mereka tidak hanya membutuhkan pendidikan, tapi juga gizi yang baik, kesehatan yang terpantau, perlindungan dari kekerasan, serta stimulasi yang optimal,” tegasnya.
Sehingga, ia berharap ke depanya akan terbangun kesamaan visi dan langkah antar Bunda PAUD dalam meningkatkan akses serta mutu layanan PAUD di seluruh wilayah Nunukan.
“Kita ingin memastikan semua anak mendapatkan haknya sejak dini, mempersiapkan mereka masuk pendidikan dasar dengan gembira dan percaya diri,” ucapnya.
Ia juga mengajak seluruh Bunda PAUD untuk terus bergerak, berinovasi, dan bersinergi dengan semua pihak, demi menyiapkan generasi emas masa depan yang unggul dan berkarakter. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Endah Agustina







