benuanta.co.id, TARAKAN – Program Koperasi Merah Putih di Kota Tarakan terus berproses, meski sebagian besar masih menghadapi berbagai kendala untuk bisa beroperasi secara optimal. Dari 20 koperasi yang terbentuk hingga Juni 2025, hanya lima yang telah berjalan aktif.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengawasan Koperasi Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Tarakan, Ardiansyah, mengatakan saat ini lima koperasi tersebut tengah berupaya mengembangkan usaha mereka.
Sementara 15 koperasi lainnya masih dalam tahap pendampingan dan konsolidasi. “Dari 20 Koperasi Merah Putih yang sudah terbentuk, baru lima yang benar-benar jalan. Selebihnya masih kami dampingi agar bisa memulai kegiatan usahanya,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Ia menjelaskan, kendala utama yang dihadapi para koperasi adalah keterbatasan tempat usaha, kantor, dan gudang. Selain itu, masalah modal juga menjadi faktor yang cukup berat untuk membuat koperasi bisa beroperasi penuh.
“Koperasi itu berdiri atas prinsip kemandirian modal dari anggota. Namun belum semua anggota mampu memenuhi simpanan pokok dan wajib. Sementara itu, masyarakat juga masih ragu bergabung kalau koperasinya belum terlihat berjalan,” jelasnya.
Selain persoalan modal dan fasilitas, tantangan lainnya datang dari sisi internal pengurus. Menurutnya, beberapa pengurus dan pengawas koperasi memiliki profesi utama yang menyulitkan mereka untuk aktif berkonsolidasi.
“Pengurus dan pengawas juga punya kesibukan masing-masing, sehingga proses konsolidasi agak lambat. Tapi melalui pendampingan kami, diharapkan mereka bisa mulai bergerak sesuai potensi kelurahan masing-masing,” tambahnya.
Beberapa koperasi yang sudah aktif di antaranya Koperasi Merah Putih Selumit, Mamburungan Timur, dan Tarakan Pantai. Sementara koperasi lain masih dalam tahap penyesuaian dan pelatihan manajemen. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







