benuanta.co.id, BULUNGAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus berinovasi dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.
Salah satu langkah terbarunya adalah dengan menghadirkan aplikasi Sistem Informasi Pelaku Usaha Penanaman Modal (SipLaKU PM) berbasis Android, yang berfungsi sebagai wadah promosi sekaligus akses langsung antara pembeli dan pelaku usaha.
Aplikasi ini menampilkan berbagai produk UMKM lokal dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Utara, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga produk kreatif khas daerah. Melalui tautan WhatsApp yang terhubung langsung ke penjual, masyarakat dapat dengan mudah melakukan transaksi tanpa harus melalui perantara.
Beragam produk unggulan UMKM telah tersedia di SipLaKU PM, di antaranya Abon Ikan, Kerupuk Sehat, dan Lele Bumbu dari Abiyah, Aksesoris Kalung Dayak dan Dress Motif dari Rinie Shop, serta Atasan Bujey dari Garmanda Creative Kaltara. Ada pula berbagai produk khas Kaltara seperti Batik Kanaya dari Marcohandmade, Batik Lulantibu dari Yaya Rinjani, serta batik bermotif khas daerah dari Hanny Batik, Busak Uwe, dan Bakad Delei.
Sektor kuliner juga mendapat perhatian khusus, dengan hadirnya produk seperti selai rumput laut dari Beppata, frozen food khas Bulungan, hingga tahu bakso goreng dari Yumna Food. Sementara itu, produk non-kuliner seperti seminar kit dan layanan percetakan dari PT Toba Rich Digital, serta tas lipat dari Mtwo Handmade, turut memperkaya daftar produk yang ditampilkan.
Plt. Sekretaris DPMPTSP Kaltara, Rahman Putrayani menjelaskan hadirnya SipLaKU PM menjadi salah satu bentuk inovasi digital yang dihadirkan pemerintah untuk memperluas jangkauan pasar UMKM sekaligus memperkuat daya saing produk lokal.
“Kami ingin produk lokal Kaltara tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional. Yang penting, pelaku UMKM sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) agar bisa langsung kami bantu masuk ke sistem,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan, aplikasi SipLaKU PM dirancang sebagai marketplace digital yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku UMKM di Kalimantan Utara. Melalui sistem ini, setiap pelaku usaha dapat terfasilitasi secara sistematis dan lebih terkoordinasi.
“UMKM tidak lagi bergerak sendiri-sendiri, tetapi secara kolektif dalam waktu singkat. Ini membantu mempercepat pertumbuhan ekosistem ekonomi lokal,” tuturnya.
Selain berfungsi sebagai sarana promosi, aplikasi ini juga memperkuat transparansi dan akuntabilitas data usaha di daerah. Masyarakat dan investor dapat mengakses informasi UMKM secara mudah dan cepat, yang sekaligus mendukung keterbukaan informasi dalam sektor penanaman modal.
DPMPTSP Kaltara berharap inovasi berbasis digital ini dapat menjadi pendorong utama bagi kemajuan UMKM lokal.
“Dengan SipLaKU PM, kami ingin memastikan UMKM Kaltara makin berdaya saing, memiliki legalitas yang kuat, dan mampu berkontribusi nyata terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli







