benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai paparan sinar ultraviolet (UV) di tengah suhu panas yang menyengat beberapa hari terakhir. Masyarakat disarankan menghindari aktivitas langsung di bawah terik matahari, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00 WITA.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, menyampaikan, pada jam-jam tersebut, konsentrasi sinar ultraviolet berada pada tingkat tertinggi. Jika terpapar langsung dalam waktu lama, dapat berdampak buruk terhadap kesehatan kulit maupun daya tahan tubuh.
“Semakin tinggi paparan matahari, semakin tinggi pula kandungan ultravioletnya. Jadi sebaiknya hindari paparan langsung setelah jam 10 pagi sampai sekitar jam 4 sore,” imbaunya, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, masyarakat dapat melindungi diri dengan menggunakan payung, topi, atau tabir surya (sunblock) saat berada di luar ruangan. Perlindungan tersebut penting untuk meminimalkan risiko akibat radiasi UV.
“Ultraviolet dalam jumlah tinggi bisa berbahaya. Jadi gunakan pelindung tubuh saat beraktivitas di bawah matahari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi panas dan tingginya paparan sinar matahari disebabkan oleh posisi gerak semu matahari yang kini sedikit berada di selatan ekuator. Fenomena ini membuat waktu matahari terbit lebih cepat dan tenggelam juga lebih cepat, tetapi intensitas panas tetap terasa tinggi.
Ia juga menambahkan, faktor angin timuran yang bertiup dari benua Australia turut memperparah kondisi panas karena membawa udara kering dan menurunkan kelembapan.
“Udara kering dari Australia tidak banyak mengandung uap air. Itulah sebabnya panasnya terasa lebih menyengat, meskipun suhunya tidak melonjak tajam,” terangnya.
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tidak berlama-lama di bawah matahari langsung, menjaga cairan tubuh, dan menggunakan perlindungan fisik agar terhindar dari dampak radiasi UV. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







