benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2025 mencapai 5,6 persen (year on year). Angka ini mencerminkan kondisi mesin ekonomi Tarakan yang masih bekerja positif di tengah sejumlah tantangan pada sektor-sektor tertentu.
Kepala BPS Kota Tarakan, Umar Riyadi, menjelaskan pertumbuhan ekonomi menggambarkan kinerja mesin-mesin ekonomi yang ada di kota tersebut. Pertumbuhan ini sekaligus menunjukkan kemampuan bayar dari para pengusaha di daerah.
“Pertumbuhan ekonomi ini menggambarkan bagaimana kemampuan mesin ekonomi bekerja, sekaligus menjadi proksi kemampuan bayar para pelaku usaha,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Berdasarkan data BPS, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tercatat Rp14,86 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp7,97 triliun. Data ini menunjukkan bahwa volume produksi barang dan jasa di Tarakan masih tumbuh seiring peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.
Umar menyebutkan, pertumbuhan ekonomi diukur dari tiga kelompok utama, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier. Ketiganya mencatat peningkatan secara tahunan. Namun, perlambatan justru terjadi pada sektor konstruksi yang menjadi bagian dari sektor sekunder. Hal itu dipicu karena beberapa proyek besar, seperti pembangunan pabrik kertas, telah memasuki tahap akhir penyelesaian.
Selain itu, efisiensi anggaran pemerintah juga berpengaruh terhadap perlambatan di beberapa kategori usaha, khususnya yang bergantung pada proyek-proyek fisik dan belanja modal pemerintah. Meskipun demikian, sektor perikanan yang termasuk dalam kelompok primer masih menunjukkan tren positif meski kontribusinya belum besar terhadap total PDRB Tarakan.
Menurutnya, prospek ekonomi Tarakan masih cukup menjanjikan. Sektor industri mulai berkembang dan memberikan kontribusi yang meningkat terhadap total PDRB. “Kalau kapasitas produksi industri di Tarakan sudah mencapai 100 persen, dampaknya akan signifikan, bukan hanya bagi Tarakan tapi juga pertumbuhan ekonomi Kaltara secara umum,” tuturnya.
Umar menambahkan, untuk mencapai target nasional pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sebagaimana visi Presiden, maka daerah seperti Tarakan harus terus memperkuat sektor riil dan hilirisasi industri. Upaya diversifikasi dari sektor pertambangan menuju industri pengolahan dan jasa dinilai akan memperkuat fondasi ekonomi jangka panjang. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







