Suplai Gas Stabil, PLN Pastikan Risiko Pemadaman di Tarakan Bisa Diminimalisir

benuanta.co.id, TARAKAN – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memastikan pasokan energi ke pembangkit listrik di Tarakan akan semakin stabil dengan beroperasinya fasilitas Regasifikasi LNG Tarakan. Fasilitas ini menjadi solusi atas gangguan pasokan gas pipa yang selama ini memengaruhi keandalan listrik di daerah tersebut.

Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, mengatakan bahwa keberadaan pasokan gas alam cair (LNG) memberi dampak signifikan terhadap ketahanan energi di Tarakan. Menurutnya, pasokan gas merupakan faktor penting dalam menjaga keandalan pembangkit.

“Dengan adanya ketersediaan gas ini, diharapkan pembangkit-pembangkit kita yang membutuhkan pasokan gas dapat beroperasi lebih andal dan stabil,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Baca Juga :  Operasi Zebra 17–30 November, Polres Tarakan Prioritaskan Edukasi dan Ketertiban

Ia menjelaskan, saat ini pembangkit gas di Tarakan memiliki kapasitas sekitar 16 LP di wilayah Pembelah dan 14 LP di Kampung 1. Sementara di wilayah Riga Seluruh terdapat 30 LP, yang selama ini sebagian besar disuplai menggunakan gas pipa.

Namun, karena gas pipa berasal dari produksi sampingan minyak (associated gas), pasokannya kerap terganggu. Melalui fasilitas Regasifikasi LNG, PLN dapat memastikan pasokan tetap berjalan meskipun gas pipa terganggu.

“Sekarang sudah digunakan tiga truk tangki LNG, masing-masing berkapasitas sekitar satu juta kaki kubik per hari. Totalnya sekitar tiga juta kaki kubik per hari atau setara dengan 15 megawatt listrik,” jelasnya.

Baca Juga :  Petakan Titik Rawan, Sat Lantas Tarakan Intensifkan Patroli Jelang Operasi Zebra Kayan 2025

Ke depan, kapasitas regasifikasi LNG Tarakan akan ditingkatkan hingga lima juta kaki kubik per hari, yang setara dengan 25 megawatt. Rakhmad menuturkan, gas alam cair memiliki keunggulan dibanding gas pipa karena bisa disimpan dalam tangki sehingga pasokan lebih fleksibel.

Ia juga mengungkapkan, sekitar 45 persen pembangkit di Tarakan masih menggunakan bahan bakar diesel. Melalui transisi ke gas alam, PLN berharap dapat menekan penggunaan BBM secara signifikan.

“Gas ini 30 persen lebih bersih dari BBM, lebih efisien secara biaya, dan juga mendukung kemandirian energi karena sebagian besar sumbernya berasal dari Kalimantan,” tambahnya.

Adapun total kapasitas pembangkit listrik di Tarakan saat ini mencapai sekitar 85 hingga 86 megawatt, dengan kapasitas yang terpasang di kisaran 52 hingga 56 megawatt.

Baca Juga :  UBT Dorong Mahasiswa Jadi Job Creator untuk Tekan Pengangguran

Rakhmad menuturkan, dengan pasokan energi yang lebih stabil, masyarakat Tarakan diharapkan tak lagi mengalami pemadaman listrik yang disebabkan oleh kekurangan suplai.

“Insyaallah, dengan suplai gas ini, risiko padam bisa diminimalisir,” katanya.

Kendati demikian, dirinya menyebut masih ada tantangan lain yang memengaruhi distribusi listrik, salah satunya faktor cuaca ekstrem dan sambaran petir yang kerap mengganggu jaringan transmisi.

“Biasanya padam bukan karena pembangkitnya, tapi karena transmisi diserang petir. Kami belum bisa berdialog dengan petir,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *