benuanta.co.id, TARAKAN – TNI Angkatan Udara akan memperkuat pertahanan udara di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan membangun Skadron 53 UAV (Unmanned Aerial Vehicle) di Lanud Anang Busra Tarakan. Skadron ini menjadi satuan baru yang direncanakan beroperasi tahun depan dan akan diresmikan langsung oleh pimpinan TNI AU.
Komandan Lanud Anang Busra, Marsma TNI Andreas A. Dhewo mengungkapkan, skadron baru tersebut akan dilengkapi drone militer tipe CH-4 buatan China Aerospace Technic and Corporation. Drone ini memiliki jangkauan terbang hingga 5.000 kilometer dan mampu bertahan di udara selama 30 hingga 40 jam.
“CH-4 ini tidak hanya untuk pengamatan udara, tetapi juga dapat dipersenjatai dengan rudal atau bom. Jadi, sifatnya sebagai drone serang atau attack drone,” jelasnya.
Kehadiran skadron UAV ini akan berperan penting dalam operasi Intelligence, Surveillance, dan Reconnaissance (ISR) di wilayah Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Selain itu, drone akan dimanfaatkan untuk mendukung pengawasan terhadap aktivitas penyelundupan lintas batas.
“Keberadaan UAV ini akan sangat strategis untuk mendukung misi pengamatan udara dan mencegah aktivitas ilegal di wilayah perbatasan,” lanjutnya.
Marsma Andreas menyebut, pembangunan infrastruktur skadron sudah dimulai. Apron dan perumahan personel telah siap, begitu pula kendaraan dinas dan dukungan logistik lainnya. Saat ini, calon pilot UAV sedang menjalani pendidikan di negara pembuat pesawat tersebut.
“Setidaknya akan ada sekitar 60 personel yang bertugas di skadron UAV ini. Insyaallah pada kuartal keempat tahun depan sudah bisa operasional,” ujarnya.
Selain Skadron 53, pihak TNI AU juga menyiapkan rencana pembentukan satuan rudal jarak menengah dan jauh untuk memperkuat pertahanan udara nasional di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.
“Tujuan akhirnya adalah menjaga kedaulatan Indonesia di udara, khususnya dari wilayah strategis seperti Kalimantan Utara,” tutupnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa






